Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

AS Terus Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia : Itu Provokasi yang Menarik Barat ke Dalam Pertempuran

Rusia secara tegas mengatakan, AS telah melanggar batas kesopoanan. Bahkan juga menggang hubungan diplomatik karena terus pasok senjata ke Ukraina

Editor: Budi Rahmat
Yasuyoshi CHIBA/AFP
Ilustrasi Seorang tentara Ukraina duduk di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) yang mengemudi di jalan dekat Sloviansk, Ukraina timur, pada 26 April 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Reaksi keras kembali ditunjukkan Rusia terkait dengan rencana Amerika Serikat yang akan memasok rudalke Ukraina.

Bahkan Rusia secara gamblang mengatakan bahwa usaha tersebut justru akan meningkatkan tensi perang.

Bahkan tidak akan mungkin perang akan meluas dan melibatkan negara ketiga (AS-red).

Baca juga: AS Kirim Sistim Roket, Jerman Kirim Rudal Anti-pesawat ke Ukraina untuk Lumpuhkan Senjata Rusia

Rusia kemudian mengatakan AS telah melanggar kesopanan dan menggang hubungan diplomatik.

Kenyataan yang membuat Rusia harus mengambil sikap atas cara-cara yang dilakukan AS yang terus menyalakan apai perang antara Rusia dan Ukraina.

Tuntutan Ukraina agar Barat memasok peluncur roket canggih dan sistem rudal jarak menengah adalah "provokasi langsung yang ditujukan untuk menarik Barat ke dalam pertempuran," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Rabu.

Lavrov, berbicara pada konferensi pers di Arab Saudi, menambahkan bahwa permintaan itu melampaui "semua batas kesopanan dan hubungan diplomatik," lapor CNN .

Komentar itu muncul setelah Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah opini New York Times Selasa bahwa Amerika Serikat akan menindaklanjuti dengan janji $700 juta untuk mengirim sistem roket dan amunisi canggih ke Ukraina yang dapat mencapai target hingga 50 mil jauhnya

Lavrov lebih lanjut memperingatkan bahwa jika Biden melanjutkan rencananya, itu akan meningkatkan risiko menambahkan negara ketiga ke dalam konflik, lapor Al Arabiya English.

Baca juga: Ternyata AS dan NATO Sengaja bikin Ukraina Lebih Kuat saat Dihantam Rusia, Ternyata Ini Tujuannya

Baca juga: Amerika Serikat Pasok Rudal Canggih ke Ukraina, Rusia Tertantang

"Risiko ini pasti ada," Lavrov menjawab pertanyaan tentang kemungkinan perang akan meningkat lebih lanjut jika senjata disediakan.

"Hal-hal yang secara tidak menyesal diminta oleh rezim Kyiv dari para pendukung Baratnya, pertama, melampaui semua batas kesopanan dan hubungan diplomatik dan, kedua, merupakan provokasi langsung yang ditujukan untuk menarik Barat ke dalam pertempuran."

Moskow telah menyuarakan keprihatinan bahwa sistem roket canggih jarak menengah akan digunakan untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Ukraina telah berjanji itu tidak akan terjadi, dan Biden mengatakan dalam pengumumannya bahwa senjata akan digunakan untuk menyerang sasaran di medan perang di Ukraina.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia percaya Amerika Serikat "dengan sengaja dan rajin menambahkan bahan bakar ke api.

Baca juga: Lagi, Amerika Kirim Bantuan Senjata Berat, Joe Biden Jadikan Ukraina Area Perang Rusia vs Amerika?

Baca juga: Sanksi Uni Eropa ke Rusia Tak Berlaku 100 Persen, Uni Eropa Melemah?

AS, jelas, benar-benar mematuhi garis pertempuran Rusia hingga Ukraina terakhir," lapor outlet berita negara Rusia TASS .(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved