China akan Dapatkan Taiwan , Jika Perlu Dengan Mengerahkan Kekuatan Militer
Bahkan jika perlu China akan mengerahkan kekuatan militer untuk memastikan mendapatkan Taiwan kembali
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak ada alasan apapun, China akan mendapatkan Taiwan menjadi bagian dari China .
Presiden China Xi Jinping mengatakan jika China akan menyelesaikan masalah Taiwan . Jika perlu akan mengerahkan militer untuk kembali menguasai Taiwan
"Kami akan terus berjuang untuk prospek reunifikasi damai dengan ketulusan dan upaya terbesar, tetapi tidak akan pernah berkomitmen untuk meninggalkan penggunaan kekuatan, dan ada opsi mengambil semua tindakan yang diperlukan," kata Xi kepada delegasi Partai Komunis di Balai Besar Rakyat Beijing.
Baca juga: Bukan Rusia maupun China , Joe Biden sebut Negara Inilah yang Paling Berbahaya di Dunia
Ya, dalam sebuah laporan dikatakan Presiden Xi Jinping pada Minggu (16/10/2022) bersumpah, China "tidak akan pernah berkomitmen untuk mengabaikan penggunaan kekuatan" ketika menyangkut masalah Taiwan.
Sumpah Xi Jinping diucapkan dalam pidato yang menandai dimulainya Kongres Partai Komunis di Beijing.
"Menyelesaikan masalah Taiwan adalah masalah rakyat China sendiri, dan harus diselesaikan oleh rakyat China sendiri," kata Xi dikutip dari kantor berita AFP.
China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayahnya, untuk direklamasi suatu hari nanti dengan intervensi militer jika perlu.
“Roda sejarah reunifikasi nasional dan peremajaan nasional sedang bergulir ke depan,” tambah Xi Jinping. "Reunifikasi ibu pertiwi harus dicapai dan akan tercapai."
Baca juga: Taiwan Semakin Ketakutan dengan Keamanan Global , Sebut China bisa Seperti Rusia
Kenapa China dan Taiwan Bermusuhan?
Akhir dari Perang Saudara China dan Sejarah Berdirinya Taiwan
Lebih lanjut, Xi Jinping juga mengecam separatisme dan campur tangan dalam masalah ini.
Dia turut memuji transisi Hong Kong dari kekacauan ke masuknya pemerintahan, setelah penerapan undang-undang keamanan nasional pada 2020 yang telah melarang aksi protes di kota yang dulunya blak-blakan itu.
"Situasi di Hong Kong telah mencapai transisi besar dari kekacauan ke dalam pemerintahan," ujar Xi Jinping.
Baca juga: China Semakin Agresif , AS Langsung Gelar Latihan Perang Bersama dengan Filipina dan Jepang
Jadi Presiden Terlama
Presiden Xi Jinping selangkah lagi mendapat masa jabatan ketiga yang bersejarah dalam memimpin China, pada 23 Oktober 2022.
