Raja Tega , Wanita Ini Biarkan Temannya Ikut Aniaya Anaknya yang Masih Bocah hingga Tewas
Sama sekali tak menghalangi , wanita ini malah membiarkan temannya ikut menganiaya anak kadungnya. Korban yang bocah dihantam pakai kayu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tega . Peremapuan ini membiarkan temannya menganiaya anak kandungnya sendiri .
Di depan matanya sang anak yang berumur 6 tahun dihantam ukulele . Sedangkan sang ibu juga ikut melakukan penganiayaan.
Korban dihajar menggunakan kayu dan barang lainnya . Tak tahan dengan penganiayaan yang didapatkannya , bocah itu akhirnya meninggal dunia .
Baca juga: Sosok Iptu M Tapril, Kapolsek yang Diduga Perkosa Wanita Korban Penganiayaan, Jabatan Dicopot
Mengetahui anaknya tewas , pelaku memilih membawanya ke rumah sakit. Dan bikin geram , ia mengaku ke dokter kalau anaknya jatuh
Beginilah pengakuan si ibu yang tega menganiaya anak kandungnya .
Katanya Anaknya Lambat
AP, bocah perempuan berusia 6 tahun di Surabaya, Jawa Timur tewas secara tragis di tangan ibu kandungnya, U (32).
Sebelum tewas, AP dianiaya ibunya sendiri dan juga LB (18), teman sang ibu.
U mengaku ia kerap menganiaya korban sejak masih berusia 4 tahun. Penganiayaan semakin sering setelah korban kerap menolak perintah dari U dan juga LB.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Driver GoJek Oleh Petugas Keamanan Perumahan Citraland Pekanbaru Berakhir Damai
Menurut U ia menganiaya anaknya karena korban kerap menangis dan juga lambat saat diperintah.
"Sering memukul karena saat diperintah untuk membeli sesuatu, tidak sesuai yang diperintahkan. Ketika diperintah untuk mengambilkan suatu barang, sering nangis dan sangat lambat," ujar U.
Emosi U kian bertambah, lantaran mendapat omongan tak pantas dari tetangganya, yang menyebut kalau AP adalah anak haram.
Menurut U, AP adalah anak bersama suami sirinya yang telah meninggal dunia. Hanya saja keluarga tak merestui hubungan asmara mereka.
Seharu-hari U bekerja sebagai pengamen dan kerap mengajak anaknya.
"Saya pukul di bagian belakang lengan. Ada potongan kayu saya pakai buat mukul. Saya penuh emosi waktu itu. Sehari harinya, bekerja sebagai pengamen sama anak saya di Mangga Dua," bebernya.
