Uang Sogokan Agar Bisa Kuliah di Fakultas Kedokteran Unila Sebesar Rp 450 Juta
Dalam sidang yang berlangsung hingga malam hari itu, Fery juga mengatakan Karomani bertanya lewat jalur siapa dia bisa menitipkan anaknya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Praktik sogok saat penerimaan mahasiswa baru dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) ternyata masih saja terjadi.
Agar lolos dalam SBMPTN Fakultas Kedokteran Unila, mahasiswa bisa menyuap para oknum petinggi di sana.
Praktik itu terungkap setelah ditangkapnya eks rektor Unila.
Orangtua mahasiswa baru sempat berdebat dengan eks Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani pasca-pengumuman kelulusan jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Orangtua mahasiswa itu diancam kelulusan putrinya akan dianulir oleh Karomani meski sudah membayar uang pelicin sebesar Rp 450 juta kepada Fajar Pramukti Putra (staf honor Unila).
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (24/1/2023), perdebatan itu terjadi setelah anak dari Fery Antonius (saksi) mendapatkan pesan WhatsApp dari pihak Unila terkait kelulusannya di jalur SBMPTN.
"Anak saya di-WA Karomani setelah kelulusan, betul nilai anda 590, diharap mengklarifikasi ke rektorat," kata Fery menguraikan isi pesan WhatsApp itu, Selasa petang.
Lantaran pesan itu terasa janggal, Fery pun menemui Karomani di rektorat Unila.
Pesan WhatsApp itu rupanya dikirim lantaran nilai MVA dianggap tidak mencukupi standar untuk lulus ke Fakultas Kedokteran.
Tetapi, pada saat itu status MVA sudah diumumkan diterima melalui jalur SBMPTN, sehingga Fery menanyakan bagaimana status anaknya.
Karomani sempat mengatakan akan menganulir kelulusan MVA itu jika tidak memberikan sejumlah uang.
Ketika itulah perdebatan dengan Karomani terjadi. Terlebih Fery merasa sudah memberikan uang kepada Fajar.
Dalam sidang yang berlangsung hingga malam hari itu, Fery juga mengatakan Karomani bertanya lewat jalur siapa dia bisa menitipkan anaknya.
"(Karomani) cuma bilang lewat siapa? Jalur siapa ini? Saya jawab bilang lewat Dikti, tidak sampaikan melalui Fajar," kata Fery.
Majelis hakim juga sempat bertanya kenapa Fery tidak memberitahu jika kelulusan MVA itu melalui Fajar.
"Fajar bilang jangan ngomong apa-apa ke Karomani," kata Fery.
Diberitakan sebelumnya, praktek titip menitip dalam proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) disinyalir dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Fakta tersebut terbuka saat sejumlah saksi dihadirkan dalam persidangan perkara suap PMB Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (24/1/2023).
(*)
| Link PDF Download Kalender 2026 Beserta Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama |
|
|---|
| Wakil Wali Kota Pekanbaru Dorong Percepatan Program PHTC |
|
|---|
| 55 Soal Pendidikan Agama Islam PAI Kelas 3 SD/MI Semester 1 Kurikulum Merdeka dengan Kunci Jawaban |
|
|---|
| Mahasiswa IBTPI Hadirkan Teknologi dan Eduwisata Tanggap Banjir di Desa Pulau Payung Kampar |
|
|---|
| Siswa Antusias Ikuti Lomba Edukasi dan Belajar Bersama Museum Sang Nila Utama Riau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/praktik-sogok-masih-terjadi-di-dalam-penerimaan-mahasiswa-fakultas-kedokteran-unila.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.