Berita Kepulauan Meranti
Buah Hati Meninggal, Pasutri Asal Kepulauan Meranti Laporkan Manajemen RSUD Arifin Achmad
Pasutri asal Kabupaten Kepulauan Meranti melaporkan seorang dokter di RSUD Arifin Achmad Riau setelah buah hatinya meninggal saat dirawat di RSUD itu
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
Menurut pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru hasil dari sempel tersebut akan keluar pada tanggal 23 Januari 2023.
Pada hari Sabtu (18/01/2023), almarhum kembali diambil sampel CT Scan kedua thorax, dada, kepala dan seluruhnya.
Setelah dilakukan pergantian perban pascabedah, berdasarkan perintah dari dr Ismar yang merupakan salah satu dokter di ruang Edelweis menyuruh pulang dan menganjurkan almarhum untuk berobat jalan sambil menunggu hasil labor keluar.
Ditambahkan Dian Wahyuni, menurut pengakuan Hendra kalau dirinya melihat kondisi anaknya tidak memungkinkan untuk dirawat jalan.
Ditambah lagi pasien yang datang dari jauh yakni dari Kepulauan Meranti.
"Ayah almarhum sempat memohon-mohon kepada petugas di ruang Edelweiss agar anak ketiganya itu dapat dirawat inap agar mudah untuk pengawasan kondisi anak," jelasnya.
"Tetapi pemohonnya ditolak dan tetap disuruh pulang dan berobat jalan, serta mengusir keluar dari RSUD Arifin Achmad," lanjutnya.
Keluarga juga merasa heran, karena Senin (30/1/2023) sang ayah kembali mendatangi labor untuk mengambil hasil sampel yang direview ulang.
Namun dokter Poli Bedah Anak, dr Ismar SP memberikan rekomendasi untuk di konsultasikan ke bagian Poli Onkologi bernama dr Fathar Usman Bunawar, SpB (K) Onk, tanpa ada penjelasan tentang kondisi almarhum dan hasil labor kepada orang tuanya.
Setelah berjumpa, dr Fathar Usman Bunawar SpB (K) Onk, menyuruh CT Scan ulang lagi dan menyuruh ke ruang radiologi dan ke ruang anastesi untuk dijadwalkan lalu menyuruh ke labor ambil darah anak.
"Ia (dr.Fathar) menyampaikan semua harus diulang dikarenakan tidak bisa pakai acuan yang sudah ada atau yang lama dari dr Ismar dan dijadwalkan tanggal 9 Februari 2023 dan mengarahkan kalau ada apa-apa bawa ke IGD," bebernya
Bahkan pada Rabu (8/2/2023) tanpa memberitahu kepada keluarga almarhum pukul 07:00 WIB pagi mendaftar dan urusan administrasi.
Sekitar pukul 09:00 WIB sudah di Poli Onkologi dan pukul 11:00 WIB baru bisa bertemu dr Fathar.
"Di saat itu, orang tua almarhum mencoba meyakinkan dengan satu perawat bernama Mimi agar anaknya tidak dilakukan CT scan ulang, dengan usia anak belia sekecil itu berulang kali dilakukan CT scan sangat berisiko," ujarnya.
Namun, perawat itu mengatakan kalau keinginan ayah almarhum tidak bisa dikabulkan dikarenakan dr.Fathar tetap minta CT scan yang baru.
| Geger, Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kedai Kopi Di Selatpanjang |
|
|---|
| Ini 8 Pejabat yang Mendaftar untuk Posisi Sekda Kepulauan Meranti |
|
|---|
| Z Pejabat DKPP Meranti Ditahan, Kasus Dugaan Korupsi Pengadaaan Bibit Kopi Liberika Meranti |
|
|---|
| 28 Pejabat Pemkab Kepulauan Meranti Dilantik |
|
|---|
| Gara-gara Ubi hingga Saling Ejek, Pria di Meranti Riau Jadi Korban Pembacokan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.