Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

JADI SOROTAN 3 Kasus Polisi yang Lagi Viral: Tewasnya Bripka AS Hingga Polantas Aniaya Remaja

Kuasa hukum keluarga almarhum, Dolin Siahaan mengaku, jika kasus ini ditangani Polda Sumut, pihaknya khawatir bisa jadi tidak transparan.

Kolase
Ilustrasi oknum polisi selingkuh 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut rangkuman atas beberapa kasus yang menyeret Polisi dan viral.

Ada tiga kasus yang kini menjadi sorotan publik.

Ketiga kasus tersebut adalah Kematian anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka AS meninggalkan segelintir kejanggalan.

Kemudian dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Polantas di Mamuju hingga terakhir kasus dugaan bunuh diri seorang anggota Polri di Gorontalo.

Berikut ini kami mencoba membuat rangkuman singkat seputar perkembangan ketiga kasus tersebut.

1. Kejanggalan kematian Bripka AS

Kematian anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka AS meninggalkan segelintir kejanggalan.

Sebab Bripka AS tewas secara mendadak dalam sebuah dugaan bunuh diri.

Ia disebut merenggut nyawanya sendiri usai menenggak racun sianida.

Hal ini dinilai tak wajar nan janggal, sebab sebelumnya Bripka AS terlibat dalam penggelapan pajak sebesar Rp 2,5 miliar.

Keluarga mengaku tidak yakin Polda Sumut mampu membongkar kematian almarhum Bripka Arfan Saragih.

Oleh karena itu, keluarga Bripka Arfan meminta Bareskrim Mabes Polri turun tangan.

Kuasa hukum keluarga almarhum, Dolin Siahaan mengaku, jika kasus ini ditangani Polda Sumut, pihaknya khawatir bisa jadi tidak transparan.

"Kalau kata orang awam, kalau misalkan di Polres, masalahnya di Polda nanti bisa, mana tau minta tolong bagaimana dikondisikan. Tetapi ketika di Mabes Polri tidak bisa bermain la begitu," kata Dolin," Sabtu (25/3/2023).

Dolin berharap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus menangani kasus ini. 

Menurut mereka, kuat dugaan Arfan ditumbalkan atau diduga sengaja dibunuh agar kasus penggelapan pajak ini berhenti karena ia sudah tewas.

Di sini Arfan merupakan saksi mahkota dan sempat berjanji akan membongkar kasus ini mulai dari mekanisme sampai siapa saja yang terlibat penggelapan pajak di Samsat Pangururan, Samosir.

"Khususnya dalam hal ini tetap meminta Mabes Polri diwakili Bareskrim tetap masuk dalam bagian tim pencari fakta atas kematian Bripka Arfan Saragih." ujarnya.

Sebelumnya, Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari 2023 lalu.

Dia tewas setelah tiga hari pergi dari rumah pamit untuk bekerja.

Menurut polisi Arfan meninggal karena bunuh diri karena menggelapkan uang pajak kendaraan warga sebesar Rp 2,5 milliar. 

Namun belakangan tewasnya Bripka Arfan dinilai janggal oleh keluarganya. Mereka menduga Arfan bukan bunuh diri, melainkan ada dugaan dibunuh.

2. Polantas di Mamuju Diduga Aniaya Remaja

Seorang remaja berusia 16 tahun, mendapat tindak kekerasan oleh oknum Polisi Lalulintas (Polantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal tersebut disampaikan, orangtua korban Esa Rajaloa saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com melalui sambungan telepon seluler, Jumat (24/3/2023).

Esa bercerita, kejadian bermula satu hari sebelumnya di sore hari pertama Ramadan 1444 Hijriyah.

"Anak-anak ngabuburit sebelum buka puasa seperti biasanya, akan tetapi oknum polisi yang bersangkutan itu menghentikan anak saya dan teman-teman," jelasnya.

"Sontak mereka kaget karena polisi yang bersangkutan tidak berseragam, dan salah satu diantara teman-teman anak saya meneriaki oknum tersebut," sambung Esa.

Keesokannya Jumat, 24 Maret 2023, Putra bersama teman-temanya kembali menikmati waktu subuh menjelang pagi di Pantai Manakarra.

Kata Esa, anaknya mengaku kembali bertemu dengan oknum tersebut dan dibawa ke pos Direktorat Lalulintas (Dirlantas) Polda Sulbar di Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulbar, sekira pukul 06.00 WITA.

"Meski pada saat itu mesin motornya dalam keadaan tidak menyala," kata Esa.

Setengah jam atau sekira 35 menit kemudian, Esa menerima informasi dari anaknya bahwa ia telah dipukuli oleh oknum tersebut.

"Anak saya ditempeleng (tampar) berulangkali, orang tua mana yang terima anaknya diperlukan demikian."

Esa menambahkan, jika memang Putra bersalah silahkan diproses sebagaimana mestinya bukan justru main tangan.

"Saya juga memang sudah ingatkan anak saya, tapi hanya saja seharusnya oknum tersebut lebih bisa mengayomi," singkatnya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Syamsu Ridwan membenarkan adanya laporan tersebut.

"Yang bersangkutan sementara sudah melaporkan ke Bid Propam Polda Sulbar, akan diterima dan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku," jelasnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/3/2023).

Dia menambahkan, apalagi benar terbukti oknum yang dimaksud melakukan tindakan kekerasan, pihaknya akan melakukan pendalaman kasus oleh Bid Propam.

3. Polisi Gorontalo Diduga Bunuh Diri

Seorang anggota Polri ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam mobil berplat dinas kepolisian.

Penemuan tewasnya polisi ini terjadi di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, penemuan mayat tersebut berawal dari adanya keterangan warga bahwa ada mobil terparkir sejak Jumat (24/3/2023) sore, bahkan saat warga pulang kerja dari gunung, mobil tersebut masih ada.

Pada Sabtu pagi (25/3/2023), warga yang kembali beraktivitas kembali melihat mobil tersebut masih terparkir.

Sekira pukul 05.49 Wita, Kanit Intelkam Polsek Limboto Barat Aiptu Sarifudin mendapatkan informasi melalui telepon dari Kepala Desa Ombulo bahwa di Jalan GORR Dusun I Desa Ombulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo.

Telepon itu berisi info yang menyebut terdapat sebuah mobil dinas Polri dengan plat nomor :1214-XXIX yang terparkir dengan mesin mobil dalam keadaan hidup dan sudah terparkir sejak jumat sore di lokasi tersebut.

Atas informasi tersebut Kanit Intelkam Polsek Limboto Barat langsung beritahukan peristiwa tersebut melalui WA grup Polsek dan menghubungi Piket Polsek Limboto Barat datangi TKP.

Sesampainya di Lokasi TKP ditemukan mobil dinas Polri No Pol : 1214-XXIX dalam keadaan mesinnya hidup dan mobil tersebut terkunci dari dalam dan di lokasi tersebut sudah dikerumuni warga masyarakat yang melihat kejadian tersebut.

Berselang 10 menit kemudian mobil patroli dari Satlantas Polres Gorontalo tiba di lokasi TKP kemudian mengamankan TKP selanjutnya memecahkan kaca mobil tersebut dan diketemukan seorang laki-laki dalam keadaan meninggal dunia dengan luka tembak pada bagian dada sebelah kiri dan senpi terletak di dekat handle rem tangan.

Identitas Korban:

Nama: RF

Pangkat: Briptu

Semarang, 08 Januari 1994

Alamat: Ngadirgo, Kec. Mijen, Kotamadya Semarang

Dari hasil olah TKP, ditemukan fakta-fakta sbb:

Korban berada di tempat duduk pengemudi, dalam kondisi bersandar ke belakang.

Ditemukan 5 (lima) butir amunisi di dashboard bawah.

Senjata ditemukan di sebelah kiri badan korban di tempat handle rem, dengan selongsong ditemukan di dalam senjata

Posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan dengan posisi seperti menarik pelatuk

Tangan kiri korban memegang handle rem tangan

Terdapat cairan berupa minuman di dalam kantong kresek warna putih.

Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan, hal tersebut terlihat dari adanya jelaga mesiu di tangan kanan korban.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved