Berita Kampar
Peternak di Koto Mesjid Kampar Kembali Pelihara Ayam Setelah Flu Burung Dinyatakan Aman
Masyarakat Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar kembali beternak ayam setelah kasus Flu Burung dinyatakan aman
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Ali Sabri memberi penjelasan tentang kronologi awal ditemukannya ayam mati massal sampai dinyatakan karena virus Flu Burung.
Ia mengemukakan, kematian ayam tanpa sebab pertama sekali terjadi di Dusun 1 Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar pada Jumat (3/2/2023).
Sebanyak 29 ekor ayam mati mendadak. "Ayam yang mati ada yang dibuang ke sungai, ada yang dikasih ke ikan, dan juga dikuburkan," jelas Sabri kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (25/3/2023).
Selanjutnya, kasus kematian dengan jumlah terbanyak terjadi pada Sabtu (18/2/2023). Kematian menyebar ke Dusun 2 dan Dusun 4 Desa Koto Mesjid.
"Jumlah kematian sebanyak 426 ekor. Makin hari kematian bertambah," katanya. Barulah pada 1 Maret 2023, masyarakat melapor kepada petugas peternakan.
Lalu di hari yang sama, laporan diterima Disbunnak Keswan Kampar serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Riau.
Usai menerima laporan ayam mati mendadak itu, tim dari Disnak Keswan Riau turun ke lokasi pada Kamis (2/3/2023). Lalu tim mengambil sampel bangkai ayam.
"Pada saat itu (pengambilan sampel) jumlah kematian ayam yang dilaporkan berjumlah 549 ekor," ungkap Sabri.
Selain itu, Bidang Keswan Riau dan Kampar memberikan disinfektan kepada masyarakat. Ia mengaku, kematian ayam dapat dihindari setelah pemberian disinfektan.
Sepekan kemudian, hasil uji sampel menyatakan ayam mati disebabkan Flu Burung atau Avian Influenza (H5N1).
Lalu, Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi mengambil sampel darah sebanyak 30 ekor ayam yang sehat pada Kamis (16/3/2023).
"Pada tanggal 25 Maret 2023 keadaan sudah aman tidak ada lagi kematian yang serupa," pungkas Sabri.
Deyus Herman menambahkan, langkah yang akan diambil yaitu memperketat pengawasan terhadap pemasukan ayam dari luar Kampar.
Selain itu, pengawasan lalu lintas ternak ayam di wilayah Kampar.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menegaskan hanya Kampar yang melaporkan kematian unggas mendadak akibat Flu Burung.
| Pemkab Kampar Miliki Saldo Modal Rp204,3 Miliar pada 8 BUMD, Ada yang Mengendap, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Dinas PUPR Kampar Sebut 40 Ha Kawasan Candi Muara Takus Milik Waduk PLTA, Situs dalam HPK |
|
|---|
| Dua Hari Warga Siabu Kampar Turun ke Jalan, Adang Kendaraan PT Ciliandra |
|
|---|
| Dua Pekan Barista Wanita Muda Hilang di Kampar, Keluarga Curiga Isi Pesan yang Masuk ke Polsek |
|
|---|
| Kawasan Candi Muara Takus Masih Milik Waduk PLTA di Kampar, Pengelola: Dulu Ikut Diganti Rugi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.