Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Biaya Proyek KCJB Setara Anggaran Bangun Jalan Tol 1.000 Km di Sumatera

Parahya lagi, angaran sebesar itu hanya untuk lintasan sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Halim dengan Gedebage.

instagram keretacepat_id
Langsung Dikirim dari China, Ini Penampakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintahan Presiden Joko Widodo tampaknya sudah menutup telinga dari sejuta kritik soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Proyek hasil utang dari China menghabiskan Rp 100 triliun lebih.

Parahya lagi, angaran sebesar itu hanya untuk lintasan sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Halim dengan Gedebage.

Proyek ini sebenarnya sudah menuai kritik sejak perencanaan.

Investasinya dinilai kelewat mahal dengan rute yang terlalu pendek.

Sebagai perumpamaan besarnya nilai investasi KCJB, dana Rp 108,14 triliun dipakai untuk pembangunan kereta cepat dengan lintasan hanya sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Halim dengan Gedebage.

Apabila dana sebesar itu dipakai untuk infrastruktur lain seperti jalan tol, maka Rp 108,14 triliun setara dengan biaya investasi pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 1.081 kilometer.

Dengan asumsi pembangunan jalan Tol Trans Sumatera membutuhkan dana Rp 100 miliar per kilometernya.

Sebagai informasi saja, pembangunan tol di Sumatera berkisar antara Rp 90 miliar sampai Rp 110 miliar.

Investasi itu sudah termasuk untuk pembebasan lahan.

China minta APBN jadi jaminan

Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah menilai pemirintah harus tegas dalam menghadapi China.

Terlebih dalam megaproyek semacam ini menurutnya pemerintah harus berpijak pada kontrak yang ada sebelum proyek ini dijalankan.

"Kita kan ada kontrak yang seharusnya menjadi pijakan pemerintah untuk tidak terus-terusan hanya bias patuh kepada China. Pemerintah seharusnya menunjukkan wibawanya," kata Piter kepada Kontan.co.id, Jum'at (14/4).

Menurutnya, isi kontrak itu tidak menempatkan pemerintah dalam posisi tawar-menawar dan menjadi pihak yang lemah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved