Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pencarian Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Masih Dilakukan, Masih Ada 16 Korban

Mbah Slamet mengaku masih ada 16 korban lainnya selain 12 jenazah korban yang sudah ditemukan.

Editor: Sesri
Kompas.com/Fadlan Mukhtar
Polisi saat mengeler tersangka dukun pengganda uang Tohari (45) alias Mbah Slamet untuk menunjukkan lokasi kuburan du lahan miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023). Polisi masih terus melakukan pencarian korban-korban pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pencarian korban-korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang asal Banjarnegara Slamet Tohari alias Mbak Slamet hingga ini terus dilakukan.

Mbah Slamet mengaku masih ada 16 korban lainnya selain 12 jenazah korban yang sudah ditemukan.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, sampai dengan saat ini Posko Disaster Victim Identification (DVI) menerima 28 laporan orang hilang.

Sementara terkait update aktivitas posko antemortem atau posko DVI di Polres Banjarnegara, berdasar catatan petugas, sebanyak 22 orang telah melaporkan kehilangan kerabat atau anggota keluarganya ke posko tersebut.

Di antaranya pelapor yang melaporkan 2 orang hilang sebanyak 6 pelapor. Sebelumnya, korban pembunuhan yang sudah ditemukan sebanyak 12 jenazah.

Polres Banjarnegara dibantu relawan melakukan penggalian mencari korban dukun pengganda Tohari menggunakan alat berat.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pihaknya masih terus mencari jasad lainnya, karena tersangka mengaku masih ada 16 korban yang belum ditemukan.

Baca juga: Siswi SMK Tewas di Tangan Sang Kekasih, Meregang Nyawa Usai Mengaku Tengah Hamil

Baca juga: Bongkar Dugaan Perselingkuhan Virgoun, Inara Rusli Ingin sang Suami Tobat dan Jalani Terapi

"Kami sudah lakukan upaya-upaya seperti melakukan interogasi terhadap tersangka. Terakhir tersangka mengakui tambah 16 korban," ungkap Hendri kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

Polisi juga kembali membawa tersangka ke lokasi yang disebut sebagai tempat untuk mengubur korban lainnya.

Lokasinya tak jauh dari lokasi penemuan mayat sebelumnya. Sebelumnya pada Kamis (13/4/2023) kemarin, petugas juga melakukan pencarian korban menggunakan peralatan manual.

Namun prosesnya sangat menyita waktu dan tenaga sehingga belum membuahkan hasil saat dihentikan pada pukul 17.00 WIB.

Namun prosesnya sangat menyita waktu dan tenaga sehingga belum membuahkan hasil saat dihentikan pada pukul 17.00 WIB.

"Awalnya kami lakukan secara manual. Hari pertama tidak menemukan korban. Besoknya kami meminjam alat berat. Kami gali semua sampai seperti kolam tetapi belum ketemu," ujar Hendri.

Untuk itu, sampai saat ini polisi masih terus mendalami keterangan tersangka.

"Kami terus melakukan interogasi terhadap tersangka sebenarnya tempat menguburnya 16 orang ini di mana," kata Hendri.

Alat berat berukuran kecil digunakan untuk mencari korban mengingat akses masuk ke lokasi dari jalan raya cukup sempit.

Meski demikian, pencarian tersebut belum menemukan korban baru di TKP.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved