Apakah Tumbuhan Merasakan Rasa Sakit Seperti Manusia dan Hewan?

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, beberapa tanaman memiliki kemampuan sensorik yang jelas, seperti Venus flytrap dan perangkapnya yang bekerja dalam hitungan detik.

Tumbuhan mengetahui kapan hewan memakannya. Misalnya tanaman Thale cress mengeluarkan minyak mustard sebagai respons terhadap herbivora yang memakannya.

Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa tumbuhan bereaksi bahkan terhadap suara ulat yang memakan daunnya, kemudian mengeluarkan minyak mustard sebagai tanggapan.

Tanaman yang sensitif juga dengan cepat merobohkan daunnya sebagai respons terhadap sentuhan, ini berfungsi untuk mengejutkan herbivora potensial.

Sayangnya, menanggapi suatu rangsangan tidak berarti tanaman itu kesakitan. Reaksi tersebut adalah mekanisme bertahan hidup.

Sementara tumbuhan secara kasat mata menampilkan kapasitas sensorik yang jelas, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tumbuhan lain mampu merasakan dan merespons rangsangan mekanis pada tingkat sel.

Tanaman Arabidopsis misalnya, mengirimkan sinyal listrik dari daun ke daun saat dimakan oleh ulat atau kutu daun, sinyal untuk meningkatkan pertahanan kimianya terhadap herbivora.

Meskipun respons yang luar biasa ini dipicu oleh kerusakan fisik, sinyal peringatan listrik tidak setara dengan sinyal rasa sakit.

Tumbuhan memiliki kemampuan luar biasa untuk merespons sinar matahari, gravitasi, angin, dan bahkan gigitan serangga kecil.