Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perampokan di Bengkalis

Terjerat Utang Pinjol Jadi Alasan Pelaku Nekat Merampok dan Bunuh ART di Bengkalis Riau

Gegara butuh uang karena terjerat utang pinjol, pria di Bengkalis nekat merampok rumah mewah hingga mengakibatkan terbunuhnya satu orang ART

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro saat melakukan interogasi pelaku perampokan yang menyebabkan terbunuhnya ART sesaat setelah berhasil diamankan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aparat kepolisian menangkap perampok yang membunuh asisten rumah tangga (ART) di Bengkalis, Provinsi Riau.

Pelaku bernama M Ilham (21), warga Jalan Tandun Kelurahan Kota Damon, Kecamatan Bengkalis.

Pelaku melakukan aksinya seorang diri pada Jumat (8/9/2023) sekira pukul 08.06 WIB.

Ia menyasar rumah mewah milik warga bernama Awi yang berada di Jalan Rumbai, Kecamatan Bengkalis.

Dalam kejadian ini, pelaku menganiaya ART wanita bernama Siti Rohana (34) yang tinggal di rumah tersebut.

Awalnya petugas kepolisian mendapat informasi perihal kejadian perampokan di tempat kejadian perkara (TKP).

Tim dipimpin langsung Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro bergerak menuju lokasi.

Petugas langsung mengepung rumah tersebut karena diduga pelaku masih bersembunyi di dalam.

Petugas lantas memberikan peringatan dengan pengeras suara agar pelaku menyerahkan diri.

Lantaran tak ada respons, tim kemudian merangsek masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam rumah, petugas mendapati korban Siti Rohana sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Jasadnya terbaring dan ditutupi kain.

Tim menyisir seluruh area rumah. Namun pelaku tak ditemukan.

Di lokasi, petugas melakukan olah TKP. Sementara korban tewas jasadnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

"Berdasarkan pengecekan CCTV terduga pelaku masuk ke dalam rumah sekira pukul 08.06 WIB, pelaku sembunyi di ruang genset lalu masuk ke dalam rumah," jelas Kapolres.

Pelaku sempat berpindah lokasi persembunyian di rumah itu. Sampai akhirnya, korban memergoki dirinya.

Saat itulah awal mula penganiayaan terhadap korban terjadi.

Pelaku mengikat kaki dan tangan korban menggunakan kabel.

Pelaku kemudian menyeret korban sampai ke depan kamar. Korban berupaya melawan, namun pelaku memukulinya dengan martil.

Korban juga dianiaya menggunakan pisau hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Pelaku lalu bersembunyi di kamar mandi.

Dalam rumah itu, masih ada seorang ART lainnya bernama Emma (22).

Ketika itu, Emma pun syok mendapati rekannya dalam kondisi bersimbah darah di depan kamar.

Seketika pelaku keluar dari persembunyiannya dan mencoba menyerang saksi Emma.

Pelaku pun mengancam akan membunuh Emma jika mencoba melawan.

Pelaku selanjutnya memaksa saksi Emma masuk ke dalam kamar.

Pelaku juga meminta Emma membantunya memasukkan mayat korban ke dalam kamar tersebut.

Tak sampai di situ, pelaku berikutnya menyuruh saksi Emma masuk ke dalam lemari.

Pelaku sempat bertanya soal pisau kepada Emma. Sebelum akhirnya pelaku keluar kamar menuju dapur.

Melihat ada kesempatan, Emma pun kabur melarikan diri ke arah sebuah kedai kopi untuk meminta pertolongan.

Sementara pelaku, kabur dari rumah itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan, pada pukul 14.00 WIB pelaku berhasil diamankan di persembunyiannya di Jalan Senggoro, Kecamatan Bengkalis.

Pelaku langsung digelandang ke Markas Polres Bengkalis untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Hasil interogasi sementara, pelaku melakukan aksinya karena motif ekonomi. Berdasarkan keterangan dan hasil pengecekan barang bukti handphone miliknya, ditemukan banyak tagihan pinjaman online (pinjol) dan investasi kripto.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved