Jangan Biasakan Pesan Makanan Melalui Online, Bisa Jadi Itu Tanda Anda Mengalami Depresi
Pesan antar makanan memang sangat praktis tapi sebenarnya mahal sekaligus merugikan kesehatan kita.
Bisa jadi tanda depresi atau gangguan kecemasan
Kebiasaan delivery makanan bisa menjadi gaya hidup yang dapat memengaruhi keuangan dan kesehatan.
Tergolong terlalu sering jika kita mengandalkan aplikasi untuk sebagian besar waktu makan, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menelusuri aplikasi, atau mendapati diri kita memesan makanan dalam jumlah besar.
“Menggunakan aplikasi pesan-antar makanan terlalu sering bisa menjadi tanda gangguan makan berlebihan, makan secara emosional, atau semacam gangguan makan yang bermasalah,” urai Dr. Albers.
Ia menyarankan konsultasi ke dokter untuk memastikan perilaku kita ini, kaitannya dengan kesehatan mental.
Apalagi jika kita tak lagi ingin pergi sendiri ke restoran atau belanja bahan makanan ke toko kelontong, yang bisa jadi tanda bahaya.
“Itu bisa menjadi tanda depresi atau kecemasan,” kata Dr. Albers.
“Jadi, ini tidak selalu hanya merupakan indikasi masalah makan, tetapi ada faktor lain yang melatarbelakanginya.”
| Sebagian Siswa Tidak Makan MBG di Sekolah, Orangtua Bawakan Bekal dari Rumah |
|
|---|
| Proyek Kereta Cepat Jadi Polemik, Mahfud MD: Nilai Kontrak Whoosh dengan China Harus Dibuka |
|
|---|
| Kesal Dihalangi di SPBU, Hadi Tembak Warga hingga Tewas: Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Purbaya Sebut Dedi Mulyadi Mungkin Dibohongi Bawahan, Sang Sekda Panas: Siap Mundur Kalau Terbukti |
|
|---|
| Gubernur Cantik Sherly Tjoanda Tiba-Tiba Datangi KPK, Ini Agendanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/cewek-depresi-selimut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.