Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhil

Tanam Varietas Unggul dengan Mulsa Tanpa Olah Tanah, Poktan Mekar Subur Inhil Tingkatkan Hasil Panen

Poktan Mekar Subur Inhil melakukan panen raya padi varietas Batang Piaman dengan hasil metode Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT).

|
Editor: M Iqbal
istimewa
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, H. Fajar Husin, SH. MH,  menyerahkan sertifikat kader berprestasi di wilayah Program Udara Bersih Indonesia di Kabupaten Inhil. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RETEH – Kelompok Tani (Poktan) Mekar Subur Desa Sanglar berhasil melakukan panen raya Varietas Batang Piaman dengan hasil metode Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) sebanyak 5 ton dan Konvensional sebanyak 4 ton.

Varietas unggulan padi Batang Piaman ini di panen pada umur 120 oleh para petani yang ikut dalam pelatihan kader program Udara Bersih Indonesia (UBI).

Metode MTOT merupakan teknik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering.

Lapisan ini bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan gulma.

Dalam pelaksanaannya, metode ini meminimalisir atau bahkan menghilangkan penggunaan alat berat untuk mengolah tanah, sehingga dapat mengurangi biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Metode ini pun sangat cocok bagi petani di Inhil yang merupakan wilayah rawan Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla), petani tetap bisa membuka lahan dan bercocok tanam serta mendukung udara bersih.

Prosesi kegiatan Panen Raya Program Udara Bersih Indonesia yang di taja oleh Yayasan FIELD Indonesia ini telah di gelar di Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Jumat (29/9/2023).

Momen ini juga menjadi seremoni simbolik penyerahan alat mesin pertanian atau alsintan dari Dinas PTPHP kepada petani, sekaligus penyerahan sertifikat kader berprestasi di wilayah Program Udara Bersih Indonesia di Kabupaten Inhil.

Udara Bersih Indonesia merupakan program yang digalakkan oleh Yayasan Field Indonesia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM dari Jakarta sebagai inisiatif pengelolaan lahan pertanian tanpa bakar.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, H. Fajar Husin, SH. MH, mengapresiasi program ini serta mendukung dan mendorong dalam hal pertanian itu dengan menggunakan teknologi yang tidak mengakibatkan udara tidak bersih.

“Pengelolaan dengan metode yang mudah, murah, hemat tenaga kerja, lebih unggul dan berkualitas, menciptakan kesuburan tanah dalam jangka panjang,” ujar Fajar yang hadir mewakili Bupati Inhil HM Wardan dalam panen raya tersebut.

Senada dengan itu, Aryani Kodriyana selaku Fasilitator Provinsi Riau program udara bersih Indonesia mengajak para petani untuk bersama – sama mengelola semua itu dengan bijak dengan bisa ikut mengurangi emisi dan pembakaran.

“Nah pembakaran ini diharapkan bisa terus dikurangi sehingga kita berkontribusi terwujudnya udara bersih indonesia,” aja Yana sapaan akrabnya.

Yana mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan lancar dan juga kepada tamu undangan yang telah hadir.

“Semoga menjadi awal yang baik sebagai Panen Raya Pertama bersama Program UBI Riau dan menjadi pembelajaran bagi kegiatan yang selanjutnya. Semoga kerjasama senantiasa terjalin demi kemajuan petani dan ketahanan pangan,” pungkasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved