Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Israel vs Hamas

Ansarallah Yemen Senang Menantikan Armada AS Menuju Israel

Pasukan Ansarallah Yaman mengaku senang dengan rencana Amerika Serikat memutuskan untuk membawa armadanya mendekati Yaman

Istimewa
Pasukan Ansarallah Yaman menantikan armada AS menuju Israel 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pasukan Ansarallah Yaman mengaku senang dengan rencana Amerika Serikat memutuskan untuk membawa armadanya mendekati Yaman untuk menangkal rudal menuju Israel.

Anggota Biro Politik Ansarallah Yaman, Mohammed Al-Bukhaiti mengaku tidak khawatir dengan ancaman Amerika Serikat. 

Malah Ansarallah telah menunggu dengan gembira armada itu melewati Yaman agar mereka bisa menyerangnya dengan jarak dekat.

"Ketika kami mendengar Amerika Serikat memutuskan untuk membawa armadanya mendekati Yaman, kami merasa senang. Kami tidak khawatir dengan ancaman Amerika, dan kami terus melanjutkan operasi militer melawan Israel. Kami bergembira ketika armada Amerika mendekati pantai kami, karena itu berarti kami akan mampu menyerang mereka," ujar Mohammed Al-Bukhaiti.

Sementara itu, Hizbullah sudah terlibat langsung dalam perang melawan Israel.

Hizbullah juga mengancam bakal menghancurkan seluruh aset angkatan laut AS jika negara itu terlibat langsung dalam perang.

Sejauh ini Hizbullah telah menghancurkan sejumlah situs dan titik milik tentara Israel di perbatasan Lebanon-Palestina.

Kelompok bersenjata yang berbasis di Lebanon itu juga menyerang pangkalan militer Israel di perbatasan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melarang para pemimpin senior pertahanan melakukan perjalanan ke Israel buntut dari konflik yang semakin meluas.

Untuk diketahui, Palestina telah mendapatkan dukungan nyata dari sejumlah kelompok perlawanan dari Yaman, Iran, Irak, Suriah dan Lebanon.

Para kelompok perlawanan menuding AS berada di sisi Israel dalam pembantaian yang tak manusiawi di Gaza.

“Saya dengan ini membatasi kunjungan para pemimpin senior Departemen Pertahanan [Departemen Pertahanan] ke Israel, berlaku segera dan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi memorandum tertanggal 31 Oktober dan diterbitkan pada hari Jumat.

Austin juga melarang kunjungan kongres ke Israel yang memerlukan partisipasi Pentagon dan mengarahkan Asisten Menteri untuk memberi tahu pimpinan kongres yang tepat tentang hal itu.

Dia mencatat bahwa dukungan tersebut hanya dapat diberikan dengan persetujuan pribadinya, sesuai dengan teks memorandum tersebut.

Pada saat yang sama, Pentagon akan terus mendukung kunjungan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, serta Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Pertahanan, Ketua Kepala Staf Gabungan, dan Wakil Ketua Dewan Keamanan. Kepala Staf Gabungan, Sekretaris Departemen Militer, atau Kepala Dinas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved