Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Curah Hujan Tinggi, Penetapan Status Siaga Banjir dan Longsor di Tunggu Teken Bupati

Curah hujan yang terus meningkat di Kabupaten Pelalawan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor

Penulis: johanes | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Johanes
Pengguna sepeda motor menggunakan jas hujan saat berkendara di tengah hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan pada Jumat (8/12/2023) pekan lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Curah hujan yang terus meningkat di Kabupaten Pelalawan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor sepanjang Bulan Desember 2023 ini. 

Hampir setiap hari hujan turun mengguyur beberapa kecamatan di Pelalawan mulai pagi hingga malam serta dini hari. Bahkan tidak jarang hujan lebat turun secara merata di seluruh kecamatan dan desa yang ada di Pelalawan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan permukaan sungai-sungai besar diantaranya Sungai Kampar, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan, serta anak sungai lainnya seperti Sungai Kerinci. 

"Potensi banjir di Pelalawan sangat tinggi, meningkat kita di bagian hilir Sungai Kampar. Pengaruhnya cukup besar," sebut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Berlaku Mulai Januari, Disnaker Pelalawan Sosialisasikan UMK 2024 Usai Ditetapkan Gubernur Riau

Zulfan menyampaikan, curah hujan yang tinggi sesuai dengan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kondisi ini memang selalu terjadi setiap akhir tahun yang merupakan musim penghujan. Tentu akan mempengaruhi debit air sungai maupun kanal besar serta parit. 

Kemudian beberapa sungai besar yang bermuara di Pelalawan bagian hulunya berada di kabupaten tetangga. Seperti Sungai Kampar hulunya di Kabupaten Kampar dan sangat dipengaruhi oleh tinggi elevasi waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang. Kemudian Sungai Nilo hulunya berada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang sering meluap pada akhir tahun dan merendam beberapa wilayah di Kecamatan Ukui seperti Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam. 

"Sedangkan Sungai Kerinci di Pangkalan Kerinci hulunya di Kabupaten Siak. Pengaruh kiriman air dari sana sangat menentukan debit airnya. Setiap tahun selalu meluap," tandas Zulfan. 

Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan berencana menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor tahun 2023. BPBD telah mengajukan usulan kepada Bupati Pelalawan H Zukri untuk dipertimbangkan dan ditandatangani. Agar penanganan banjir bisa lebih maksimal. Pihaknya bisa menggandeng seluruh instansi pemenang maupun swasta, apabila terjadi bencana. 

"Anggaran untuk bencana bisa digunakan apabila status telah ditetapkan. Sekarang tinggal menunggu tekan pak bupati," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Pengguna sepeda motor menggunakan jas hujan saat berkendara di tengah hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan pada Jumat (8/12/2023) pekan lalu. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved