Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

'Kopi Gambut' dari Pulau Terluar butuh Sentuhan Digitalisasi

Kopi Liberika Meranti membutuhkan bantuan dari banyak pihak untuk dipromosikan agar memberikan nilai tambah kepada para petani.

ISTIMEWA
Salah satu inovasi yang dilakukan dalam pengolahan kopi liberika Meranti adalah Luwak Liberika. Kopi premium yang dipanen dari lahan gambut ini membutuhkan sentuhan digitalisasi agar dikenal masyarakat luas. 

Lebih penting, literasi digital warga Meranti bisa terbangun baik sehingga mampu melahirkan ekosistem ekonomi digital di wilayah mereka.

Pasalnya, perkebunan kopi menjadi salah satu sumber perekonomian bagi masyarakat di sana. Badan Pusat Statistik dalam  laporan yang bertajuk Kabupaten Kepulauan Meranti Dalam Angka 2022, menyebut tanaman kopi ini menjadi salah satu unggulan warga selain Sagu, Kelapa, Karet dan Pinang. Tercatat luas lahan kopi mencapai 2,24 ribu hektare yang memproduksi hasil 1,91 ribu ton kopi.

BIJI KOPI LIBERIKA - Kopi Liberika Meranti punya cita rasa khas serta cerita unik. Kopi ini memiliki potensi bisnis menjanjikan kedepannya jika digarap secara serius..
BIJI KOPI LIBERIKA - Kopi Liberika Meranti punya cita rasa khas serta cerita unik. Kopi ini memiliki potensi bisnis menjanjikan kedepannya jika digarap secara serius.. (firmaulisihaloho/tribunpekanbaru.com)

Pakai Satelit, BAKTI Kominfo Gesa Pemerataan Akses Internet

SATRIA-1 telah diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 18 Juni 2023 lalu.

Satelit terbesar di Asia milik pemerintah Indonesia ini, akan memperkuat jaringan internet dan layanan digital di 150 ribu titik terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Saya juga buka kepada penduduk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) untuk menyampaikan usulannya, jadi dari bottom to up. Kalau kemarin top to down itu banyak yang salah," kata Ketua Satuan Tugas BAKTI Kominfo, Sarwoto Atmosutarno melansir Antara, Senin (27/11/2023).

Pengajuan itu bisa langsung dilakukan dengan berkirim surat ke Kementerian Kominfo untuk nantinya bisa ditindaklanjuti oleh BAKTI Kominfo.

Sarwoto melanjutkan setelah ditelusuri ulang terkait penentuan titik untuk pembangunan infrastruktur BTS 4G, ternyata ditemui banyak titik yang tidak tepat untuk dibangun BTS 4G.

Beberapa temuan itu di antaranya kendala geografis. Bahkan ditemukan juga daerah yang tidak memiliki pengguna internet sehingga sebenarnya tidak tepat untuk membangun infrastruktur berupa BTS 4G.

"Sebagai solusi, kita merekomendasikan untuk sebagian area kahar itu dapat dilayani dengan layanan dari SATRIA-1 yang diproyeksikan mulai beroperasi di akhir Desember 2023," tandasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Firmauli Sihaloho)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved