Ngaku ISIS, Dua Pelaku Teror di Rusia Ternyata Terkait Dengan Ukraina
Dua dari 11 pelaku teror di Balai Kota Crocus, Moskow, Rusia yang menewaskan 115 warga sipil pada Jumat (22/3/2024) terkait dengan Ukraina.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua dari 11 pelaku teror di Balai Kota Crocus, Moskow, Rusia yang menewaskan 115 warga sipil pada Jumat (22/3/2024) terkait dengan Ukraina.
Hal itu terdeteksi ketika para pelaku hendak kabur ke perbatasan Ukraina.
Anehnya, ISIS dengan segera mengklaim bahwa serangan itu berasal dari mereka.
Begitu pula dengan Amerika Serikat yang mengklaim bahwa, serangan teroris tersebut tidak ada kaitannya dengan Ukraina.
Namun pihak Rusia sedang menyelidiki asal-usul para pelaku.
Dikatakan bahwa kepala dinas keamanan FSB Alexander Bortnikov telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa mereka yang ditahan termasuk empat teroris dan bahwa dinas tersebut sedang berupaya mengidentifikasi kaki tangan mereka.
Komite Investigasi Rusia mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 115 akibat serangan di mana orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di dekat ibu kota pada hari Jumat.
Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow pada Jumat malam, dan tidak mematuhi instruksi untuk berhenti.
Sementara dua orang ditangkap setelah kejar-kejaran mobil, dua lainnya melarikan diri ke hutan, namun mereka kemudian ditangkap dan ditahan sebagaimana dikonfirmasi oleh Kremlin.
Sementara itu, Interfax mengutip dinas keamanan FSB yang mengatakan bahwa empat tersangka yang terlibat langsung dalam serangan mematikan di dekat Moskow pada hari Jumat sedang menuju ke perbatasan Rusia dengan Ukraina ketika mereka ditangkap pada hari Sabtu pagi.
Mereka memiliki kontak di pihak Ukraina, demikian konfirmasi dinas keamanan, menambahkan bahwa serangan itu telah direncanakan dengan hati-hati dan para pelaku telah menyiapkan senjata sebelumnya di tempat persembunyian.
“Setelah melakukan serangan teroris, para penjahat bermaksud melintasi perbatasan Rusia-Ukraina dan memiliki kontak yang relevan di sisi perbatasan Ukraina,” kata FSB, membenarkan bahwa pekerjaan sedang dilakukan untuk mengetahui semua penyebab insiden tersebut.
Sementara itu, anggota parlemen Rusia dan mantan jenderal Andrei Kartapolov yang dikutip oleh Ria Novosti mengatakan bahwa jika Ukraina diketahui berada di balik serangan hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 93 orang di dekat Moskow, maka harus ada jawaban yang jelas di medan perang.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataan singkat yang dirilis oleh Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, di Telegram pada 22 Maret tanpa memberikan bukti apa pun.
Menyusul serangan teroris di tempat konser Crocus City Hall di Moskow pada tanggal 22 Maret, lebih banyak negara mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan keji tersebut, dan masyarakat Rusia saling mendukung dalam solidaritas di tengah semua penderitaan fisik dan mental.
(Tribunpekanbaru.com)
| Tertidur 600 Tahun, Gunung Krasheninnikov Meletus Setelah Gempa Dahsyat di Kamchatka Rusia |
|
|---|
| Memanas, Trump Kirim 2 Kapal Selam Nuklir ke Dekat Rusia, Ada Apa? |
|
|---|
| Dampak Gempa Rusia, Ini Ketinggian Tsunami Kecil yang Terdeteksi di Indonesia |
|
|---|
| GEMPA di Rusia Terkuat di Dunia setelah Jepang, Picu Tsunami 4 Meter hingga Sangat Merusak |
|
|---|
| Warga di Sejumlah Wilayah Indonesia Waspada Tsunami Akibat Gempa Rusia, Bersiaga dan Mengungsi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.