Suami Bunuh Istri di Kampar

Kata Cinta dari Pak Polisi Bikin Amran Menyesal, Suami di Kampar, Riau, Tikam Istri hingga Tewas

Amarah Amran Dohana mereda dan menyesali perbuatannya setelah menikam istrinya Febeider Laia hingga tewas saat diperiksa polisi.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru
Suasana saat olah TKP pembunuhan Febeider Laia oleh suaminya Amran Dohana di Desa Rantau Kasih Kamis (13-6-2024) 

Kurang Komunikasi
Fenomena ini mengundang keprihatinan dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dari perspektif psikologi.

Riza Muhardeni, M.Psi Psikolog Halodoc dan Klikdokter.com asal Pekanbaru mengungkap salah satu faktor utama yang menyebabkan mudahnya pasangan tersulut emosi adalah kurangnya komunikasi.

Komunikasi merupakan elemen vital dalam hubungan suami istri yang harus dilakukan secara rutin dan terbuka.

Ketika komunikasi kurang, peluang terjadinya salah paham meningkat, dan emosi negatif dapat terakumulasi.

Emosi yang tidak diungkapkan atau diatasi dengan baik dapat menjadi "bom waktu" yang sewaktu-waktu bisa meledak ketika ada pemicu kecil, mengarah pada kekerasan fisik atau emosional.

Untuk menghindari situasi di mana emosi negatif mendominasi, pasangan suami istri perlu melakukan beberapa strategi pengelolaan emosi dan komunikasi yang efektif, misalnya berkomunikasi secara rutin dan terbuka.

Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Diskusikan hal-hal kecil hingga masalah besar, sehingga tidak ada perasaan yang terpendam.

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan dan menerima cinta. Mengetahui dan memahami bahasa cinta pasangan dapat memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan kepuasan dalam hubungan. (tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved