Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilgub Riau

Didesak Mundur, Syamsurizal: Tak Usah Buat Keributan Jelang Pilkada, Ukur Diri Saja

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau Syamsurizal yang didesak sejumlah pengurus mundur dari jabatannya.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution
Baliho sosialisasi Syamrizal untuk maju sebagai calon gubernur Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kegagalan PPP di Pemilu memunculkan polemik sesama kader dan pengurus di daerah, saling menyalahkan antara satu kader dengan pengurus, termasuk dianggap biang keroknya adalah ketua partai di daerah.

Seperti ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau Syamsurizal yang didesak sejumlah pengurus mundur dari jabatannya sebagai ketua partai, pengurus dan kader tersebut menganggap Syamsurizal biang dari anjloknya kursi PPP di daerah.

Sejumlah pengurus dan kader itu sudah menyampaikan aspirasi mereka ke DPP dan diterima langsung pengurus DPP Sabtu (15/6/2024) di Jakarta.

Menanggapi desakan sejumlah pengurus dan kader tersebut, Syamsurizal malah menantang balik, karena menurut Syamsurizal kegagalan Pemilu lalu bukan karena kepemimpinan tapi memang kondisinya secara keseluruhan di Indonesia.

Baca juga: Gencar Maju Jadi Bacalon Gubernur Riau, Syamsurizal Didesak Mundur dari Jabatan Ketua Partai

Sehingga ia menantang kader dan pengurus tersebut untuk mengukur diri masing-masing atas kegagalan tersebut, ia juga mengatakan yang datang ke DPP mendesak dirinya mundur adalah orang yang tidak aktif di partai.

"Ini orang-orang yang jarang datang saat rapat, orang yang tidak aktif ini, buktinya banyak kader dan pengurus lainnya yang menganggap kegagalan ini adalah kegagalan secara struktural partai bukan kegagalan disebabkan individu,"ujar Syamsurizal saat dihubungi lewat telepon.

Syamsurizal menambahkan, isu yang dilontarkan sejumlah kader meminta dirinya  mundur karena alasan berkurangnya kursi di Pileg 2024. Ia menganggap ini semua sudah maklum dan patut dimaklumi oleh orang orang itu juga, bahwa turunnya kursi PPP di semua tempat di Indonesia.

Seperti di DPR RI lanjut Syamsurizal dulu kursi kita 19 sekarang tinggal 12, parlimentary treshold nya dulu mencapai 4,52, sekarang 3,87, ini kan sebabkan turunnya kursi PPP, jadi bukan karena kepemimpinan orang di Riau saja.

"Ini semua tanggung jawab semua elemen di partai yang ada di pengurusan itu, kegagalan itu kegagalan secara struktural, jadi tak bisa disalahkan kepada ketua DPW atau Ketua DPC saja, tak bisa,"ujar Syamsurizal.

Syamsurizal juga menjelaskan selama pemilu berlangsung dirinya juga sampai mengeluarkan uang probadi untuk membantu pendanaan logistik pengurus dan kader untuk bersama bisa meraih kursi.

Baca juga: Setelah M Nasir, Kini Edy Natar Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilgub Riau 2024

"Jadi pengurus DPW dan DPC yang meminta saya mundur tersebut untuk bersama mengukur diri masing - masing lah, karena caleg-caleg saat pemilu lalu juga saya biayai ratusan juta rupiah, pakai dana pribadi saya. Mulai dari membuat APK, baliho, kartu nama, kalender,"ujarnya.

Jadi lanjut Syamsurizal, jiak pengurus DPW dan DPC ke Jakarta jumpa DPP dan meminta dirinya mundur, maka ia minta kader tersebut untuk resapi saja apa yang sudah mereka berbuat bersama untuk partai.

"Jadi bukan diam, tapi kita berbuat bersama, berjuang dan mengeluarkan materi untuk bisa meraih kursi itu,"ujarnya.

Ia juga membantah jika kepemimpinannya otoriter dan berpihak kepada beberapa kader saja, menurutnya ia menjalankan roda partai sesuai aturan main dalam partai.

Ia meminta sesuai arahan Ketua Umum PPP di Rapimnas sekitar 10 hari lalu, disampaikan dalam rangka menyambut Pilkada 2024, masing - masing kader PPP hendaklah menjaga keutuhan partai, untuk tidak melakukan hal hal yang bisa membawa pada perpecahan.

Baca juga: Pilgub Riau 2024: Syamsuar dan Mawardi Temui Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al Jufri

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved