Kasus Vina Cirebon

9 FAKTA Kesaksian Basari Ketua RW Terkait Kasus Vina Cirebon, Tak Kenal Pegi Setiawan dan Rivaldy

Berikut ini 9 fakta kesaksian Basari ketia RW 10 Kampung Saladara terkait kasus Vina Cirebon . Tak kenal Pegi dan Rivaldy

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Rata-rata terpidana kasus Vina Cirebon adalah kuli bangunan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua RW 10 Kampung Saladara, Basari muncurl ke publik memberikan kesaksian yang mengejutkan .

Ia mengulik satu per satu dari tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki tahun 2016 silam .

Dengan lugas Basari mengungkapkan peran masing-masing termasuk apa latar belakang terpidana yang ternyata merupakan warganya .

Baca juga: Sosok Basari yang Ungkap Fakta Mengejutkan , Rata-rata Terpidana Kasus Vina Cirebon Kuli Bangunan

Dan berikut ini adalah 9 Fakta kesaksian Basari di Kasus Vina Cirebon

Ketua RW sampai Tahun 2025

Basari, yang telah menjadi pengurus RW sejak 2002 hingga 2014 dan kembali menjabat tahun 2017 hingga awal 2025, menyatakan bahwa selama bertahun-tahun dirinya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya.

"Artinya apa, selama itu saya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. Apalagi dari mereka, masih ada yang ikatan saudara," ucapnya.

- Tidak Percaya Tuduhan

Dalam kesaksiannya, Basari menegaskan bahwa dirinya sangat tidak percaya para terpidana terlibat dalam aksi geng motor yang dituduhkan.

"Ya kenapa saya sangat tidak percaya bahwa mereka (7 terpidana kasus Vina) bukan pelakunya, karena saya jujur secara pribadi tahu persis kondisi mereka dan kepribadian mereka," ujar Basari saat diwawancarai di rumahnya di Gang Bhakti Mulya 3, Selasa (18/6/2024) malam.

Baca juga: Abdul Pasren Pernah bikin Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Menangis, Kini Pilih Menutup Diri

- Rata-rata Kuli Bangunan

Menurut Basari, latar belakang pekerjaan tujuh terpidana tersebut sebagai pekerja proyek atau kuli bangunan juga membuat tuduhan keterlibatan mereka dalam geng motor tidak masuk akal.

Dia menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki motor yang bagus atau keren.

"Secara logika tidak masuk akal. Mereka memiliki motor bagus, keren juga tidak ada yang punya."

"Saya tahu, contohnya seperti terpidana Jaya, itu tidak punya motor, jelas itu," jelas dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved