Kasus Vina Cirebon
Kampung Alim Berubah jadi Kampung Kejam , Saladara Dapat Stigma Jelek Pasca Pembunuhan Vina dan Eki
Ya , hanya warga di Saladara yang tahu dan merasakan . Bagaimana kampung alim seketika berubah jadi kampung kejam pasca pembunuhan Vinda dan Eki
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada satu kondisi yang tidak diketahui masih dalam masa kejadian pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi di Kampung Saladara .
Ya , Kampung yang diketahui beberapa warganya kemudian diciduk polisi karena diduga terkait dengan pembunuhan VIna dan Eki .
Bagaimana kondisi Kampung Saladara ini tidak muncul ke permukaan . Padahal warganya sudah diselubungi ketakutan dan stigma yang tidak mengenakkan .
Baca juga: Irjen Sandi Nugroho sampai Mengucapkan Kata Maaf saat Mengungkapkan Hasil Visum Vina dan Eki
Ternyata pasca penangkapan beberapa warganya , Kampung Saladara berubah mencekam. Bahkan orangtua yang memiliki anak laki-laki memilih untuk mengantisipasi .
Kampung yang awalnya dikenal sebagai kampung yang alim berubah menjadi kampung yang kejam . Dan itu benar-benar membuat warga sangat resah
Ya , Kampung Saladara mengalami suasana mencekam pascapenangkapan delapan terpidana kasus pembunuhan Vina.
Diketahui dari delapan terpidana, tujuh di antaranya berasal dari kampung yang berada di Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Hal ini disampaikan oleh Ketua RW 10 Kampung Saladara, Basari.
Baca juga: Inilah Hasil Pemeriksaan Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon: Terbukti Tak Melanggar Kode Etik
"Ya jadi, pascakejadian penangkapan 8 terpidana itu, tepatnya saya kembali menjabat tahun 2017 akhir, Kampung Saladara yang saya pimpin selaku RW ini dikenal sebagai kampung mencekam," ujar Basari, Kamis (20/6/2024).
Basari mengisahkan bagaimana suasana di kampungnya berubah drastis setelah penangkapan tersebut.
Warga mulai merasa takut dan khawatir, terutama bagi mereka yang memiliki anak laki-laki.
"Awalnya, ada salah seorang warga yang mendatangi rumah saya dengan bahasa, 'Pak Abas mohon maaf, sekarang warga saya khususnya yang punya anak laki-laki kalau malam Minggu itu tidak boleh melintas di daerah Saladara'," ucap Basari, menirukan ucapan warganya.
Ia menjelaskan, bahwa daerah Saladara yang sebelumnya dikenal alim, tiba-tiba mendapat stigma sebagai tempat yang kejam.
Warga tidak mengetahui siapa pelaku sebenarnya, namun suasana mencekam sudah terlanjur menyelimuti kampung.
"Saat itu saya merasa dirugikan, tercoreng namanya."
Baca juga: Ada Saksi yang Dijanjikan Uang oleh Pelaku Kasus Vina Cirebon? Ini Kata Polisi
"Saya merasa terzalimi, ada warga saya seolah-olah memang seorang pembunuh."
"Padahal saya yakin seyakin-yakinnya, dengan saya melihat Sudirman dan teman-temannya itu, saya yakin warga saya tidak melakukan tindakan sezalim itu," jelas dia.
Namun, Basari mengungkapkan bahwa situasi mulai membaik.
Dengan kebebasan media yang sekarang lebih terbuka dan saksi-saksi yang dulu memberikan kesaksian palsu kini sudah jujur dan terbuka, perlahan-lahan kebenaran mulai terungkap.
"Alhamdulillah saat ini, semua mata sudah terbuka, kemudian media sekarang sudah benar-benar bebas mengeluarkan apa yang ada diinformasikan dan Alhamdulillah semua saksi-saksi yang dulu memberikan kesaksian palsu itu sudah jujur dan terbuka," kata Basari dengan rasa syukur.

Baca juga: Presiden Jokowi Tolak Grasi yang Diajukan 7 Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Tahun 2019
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar keadilan dan kebenaran selalu ditegakkan.
"Ya harapan saya, semoga saja Gusti Allah SWT membuka pintu kebenaran dan keadilan," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon pada tahun 2016 lalu, sebanyak 8 orang dinyatakan bersalah dan divonis hukuman penjara seumur hidup.
Mereka adalah Hadi Saputra, Jaya, Eka Sandi, Supriyanto, Eko, Sudirman, Rivaldy dan Saka Tatal.
Dari delapan tersangka itu, satu di antaranya atas nama Saka Tatal telah bebas karena hanya divonis 8 tahun dan menjalani hukuman kurang lebih 4 tahun, karena usianya kala itu masih di bawah umur.
Dari delapan tersangka itu juga, tujuh di antaranya beralamat di Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Sementara satu lainnya atas nama Rivaldy berdomisili di Perumahan BCA Pamengkang.
Penanganan kasus VIna dan Eki sejauh ini masih ruwet dan panjang . Bahkan semakin melebar kemana-mana . Belum selesai satu penyelidikan , muncul banyak pengakuan yang bikin heboh . (*)
( Tribunpekanbaru.com )
Baca juga: Dituding Terima Rp 7 M dari Bupati Cirebon terkait Kasus Vina, Hotman: Kok Tau? Buktikan!
PILU, 7 Terpidana Seumur Hidup Kasus Vina Cirebon Frustasi, Lukai Diri Sendiri, Sudirman Makin Kurus |
![]() |
---|
Bikin Sedih, Dengan Tangan Diborgol Hadi Saputra Terpidana Kasus Vina Bersimpuh di Pusara Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pertunangan Rivaldy Terpidana Kasus Vina Cirebon dengan Yuli , 'Kami sama-sama Bertahan' |
![]() |
---|
PK Terpidana Kasus Vina Cirebon Ditolak MA, Penasehat Ahli Kapolri : Saya Lega PK Ditolak, Tapi. . . |
![]() |
---|
Komisi III DPR RI Harus Panggil Kapolri, Tanyakan soal Timsus Kasus Vina dan Pelaporan Iptu Rudiana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.