Pembunuhan di Inhil

Kronologi Pemuda Tewas Ditebas Pakai Parang di Inhil, Pelaku Emosi Dengar Obrolan Korban

Pembacokan di Inhil dilakukan gara-gara pelaku sakit hati mendengar obrolan korban yang seolah menyindirnya.

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
Kronologi Pemuda Tewas Ditebas Pakai Parang di Inhil, Pelaku Emosi Dengar Obrolan Korban 

Lebih lanjut Kasat menjelaskan, sebelum terjadinya peristiwa naas tersebut pelaku keluar rumah bermaksud untuk mengambil kayu untuk di buat arang.

"Pelaku telah membawa parang dari rumah. Sekira pukul 10.00 wib pelaku melihat korban duduk di pinggir jalan di sebuah bangku sambil bermain handphone,” jelas Kasat.

Namun dalam jarak sekitar 4 meteran, pelaku mendengar korban berkata kepada rekan bicaranya (saksi) yang duduk di depan rumah dengan perkataan "apa tidak aja dia tu, makan aja disuapkan" (Tidak ada apa - apanya dia (pelaku) tu, makan aja disuapkan).

Perkataan ini seolah menyindir atau meremehkan pelaku, sehingga pelaku yang mendengar perkataan korban tersebut langsung emosi dan menyerang korban dari arah belakang dengan langsung menebaskan parang kearah leher belakang korban.

“Setelah korban terjatuh pelaku langsung meninggalkan korban,” pungkas AKP Anggi.

Sakit hati diduga menjadi motif utama pembunuhan di Inhil Riau tersebut.

"Perasaan sakit hati terhadap korban tersebutlah yang memicu pelaku langsung emosi dan membacok korban ketika korban mengeluarkan kata – kata yang menyinggung pelaku,” ujar AKP Anggi.

( Tribunpekanbaru.com /T. Muhammad Fadhli).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved