Ogah Pakai Lembaga Survei Bayaran, Tim Halim Klaim Kantongi 50 Ribu Lebih Dukungan

TRIBUNPEKANBARU.COM,KUANSING - Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing Halim-Sardiyono (HS) memilih mempercayakan tim relawannya dalam mendata potensi perolehan suara jelang Pilkada Kuansing 2024 daripada menggunakan jasa dari lembaga survei. 

Ketua Tim Penggalangan Massa Paslon HS, Hendra, Senin (28/10/2024) mengatakan pihaknya lebih percaya kepada tim relawan yang bekerja siang malam.

"Daripada mengandalkan lembaga survey yang jelas tujuannya hanya untuk mempengaruhi masyakarat yang mengambang, kami lebih percaya dengan strategi kami," ujar Hendra.

Menurut Hendra, relawan HS lebih memilih mengunjungi satu per satu warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). 

Di sana, tim relawan mengkonfirmasi langsung pilihan warga dalam pemungutan suara nanti. 

"Seluruh relawan di setiap desa bergerak untuk mengkonfirmasi pilihan warga di desanya masing-masing. Setelah itu, tim menyerahkan Kartu Relawan kepada warga yang menyatakan bakal memilih Halim-Sardiyono," ujar Hendra. 

Dari laporan tim relawan per Senin (28/10/2024), Hendra mengklaim data yang masuk telah mencapai hampir 50 ribu pemilih potensial.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan kunjungan dan konfirmasi ke masyarakat sembari mensosialisasikan program-program pro rakyat dari Paslon HS.

"Data itu sudah terkonfirmasi ke DPT. Kami akan terus melakukan kunjungan dengan waktu yang tersisa," ujar Hendra. 

Hendra menargetkan HS menang besar dengan perolehan 81 ribu suara di Pilkada 2024. 

Tim relawan di lapangan hingga saat ini terus bergerilya di pelosok desa, sementara tim di sekretariat bertugas mengkonfirmasi ke warga yang telah dikunjungi tim lapangan. 

"Tim sekretariat tidak serta merta menerima data itu, harus dikonfirmasi dan diverifikasi ulang. Kami tidak menerima data palsu atau data asal comot. Dan angka ril yang terkumpul sekarang hampir mendekati target," beber Hendra. 

Hendra yakin masih ada data yang akan masuk. 

Data tersebut masih dalam proses di Koordinator Desa (Kordes) dan Koordinator Kecamatan (Korcam).

"Karena mereka melakukan validasi terlebih dahulu terhadap data yang diambil oleh relawan lapangan. Saat ini kita sedang melakukan penguatan kepada tim relawan di lapangan," ujarnya.

(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)