Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Supriyani Mendadak Diserang OTK, Mobil yang Ditumpangi Sang Guru Ditembak, Pelaku Lari ke Semak

Kuasa Hukum Supriyani mengatakan mobil yang ditembak OTK memang sering ditumpangi guru Supriyani untuk perjalanan ke pengadilan.

Editor: Muhammad Ridho
istimewa
Supriyani, guru SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sultra haru mendapat dukungan dari kolega guru dan PGRI dalam kasus dugaan penganiyaan terhadap siswanya. 

Namun, sejak kasus ini mulai bergulir hingga Supriyani ditetapkan sebagai tersangka, tak kunjung menemukan titik terang. 

Pasalnya, Supriyani menolak untuk melakukan mediasi dengan keluarga korban. 

Ia tetap bersikeras tak melakukan tindak penganiayaan pada muridnya seperti yang ditudingkan. 

Kendati demikian, kini Aipda Wibowo Hasyim dan istrinya mengaku alami setres lantaran perjalanan kasus yang tak kunjung menemui titik terang. 

Hal itu diungkap oleh kuasa hukum Aipda Wibowo, Laode Muhram Naadu, Senin, (28/10/2024).

"Kondisi Aipda WH, bersama istrinya sekarang sangat tertekan dengan isu uang 50 juta yang dibawa dalam kasus ini. Itu fitnah yang sangat keji," ujarnya melalui telepon, Minggu (27/10/2024) malam.

Muhram Naadu yang menemui kliennya bahkan menyebut Aipda WH dan keluarga sudah jarang bersosialisasi dengan warga setempat karena kasus guru viral tersebut.

"Mereka sekarang agak tertutup, bahkan mengaku pusing dan stres karena pemberitaan yang tidak berimbang. Karena mereka sudah jadi korban terus di fitnah lagi," ungkapnya.

Supriyani Disebut Playing Victim 

Supriyani seorang guru hononer diduga playing victim soal uang damai senilai Rp 50 juta.

Awalnya Rokiman terlebih dahulu memperkenalkan diri serta jabatannya sebagai kades di Desa Wonoua Raya.

Setelah itu ia kemudian menceritakan soal awal munculnya uang damai Rp 50 juta. 

Kata Rokiman, ia sebagai pemerintah desa berinisiatif untuk mencoba melalukan mediasi.

Karena sebagai tokoh masyarakat ia tak tega melihat masalah yang menimpa warganya. 

Rokiman pun kemudian mencoba melakukan mediasi dengan cara diadakannya 'uang damai' untuk mendamaikan guru dan orangtua murid yang merupakan polisi.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved