Banjir di Inhil
Breaking News: Tinggi Air Hingga Atap Rumah Warga, 3 Desa Paling Terdampak Banjir di Kemuning Inhil
Tiga desa di Kecamatan Kemuning, Inhil, sangat terdampak banjir, yakni Kelurahan Selensen, Desa Bantu Ampar dan Desa Keritang Hulu.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEMUNING – Hujan deras yang mengguyur sejak subuh menyebabkan banjir parah di sejumlah wilayah Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Senin (30/12/2024).
Hingga Selasa (31/12/2024) pagi, terdapat 3 desa saat yang sangat terdampak, antara lain, Kelurahan Selensen (Dusun Sukajadi dan Dusun Selensen), Desa Batu Ampar (Dusun Langkat Jaya, Nibul Jaya, dan Air Luit serta Desa Keritang Hulu.
Debit air yang terus naik merendam rumah–rumah warga di sekitar desa tersebut diatas dengan ketinggian bervariasi, bahkan air sudah mencapai atap rumah sehingga warga harus mengungsi.
Baca juga: Jalan lintas Timur Riau-Jambi Macet Akibat Banjir di Kemuning Inhil, Ini Jalur Alternatifnya
Baca juga: Banjir di Inhil, BPBD Damkar Riau Segera Kordinasi dengan BPBD Inhil
Kondisi cukup parah terjadi di Desa Keritang dan Desa Batu Ampar dimana arus air yang deras menghanyutkan sejumlah rumah warga.
Tidak banyak yang bisa dilakukan warga selain mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat, apalagi Kendala jaringan komunikasi juga membuat informasi dari wilayah-wilayah pedalaman terbatas.
Warga pun mengunggah kondisi banjir ke media sosial yang memperlihatkan rumah–rumah dan bangunan warga tenggelam hingga ke atap.
Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerugian material, tetapi masyarakat meminta pemerintah daerah segera memberikan bantuan darurat, termasuk logistik dan fasilitas evakuasi.
Petugas terkait dari BPBD Inhil, Polsek Kemuning, pihak desa sedang melakukan pendataan terhadap warga terdampak dan rumah warga yang hanyut.
Kapolsek Kemuning Kompol A.R Tarigan mengatakan, posko bagi warga sudah disiapkan, warga terdampak juga mulai mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga.
“Ini sedang pendataan, karena lalu lintas pun harus diatur, jaringan juga lelet,” ujar Kapolsek.
Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan, banjir ini turut melumpuhkan akses transportasi antar desa termasuk Jalan Lintas timur Sumatera yang kini sulit dilalui akibat genangan air yang cukup dalam karena meluapnya Sungai Reteh tersebut.
“Jalan–jalan utama dan lokal lainnya juga terputus, menyulitkan aktivitas harian masyarakat dan upaya evakuasi,” ujar Kapolsek.
Senin pagi kemacetan panjang terjadi di jalan lintas timur karena kendaraan yang melintas harus antri melewati ruas jalan yang tergenang karena sistem buka tutup yang diberlakukan petugas.
Personil Polsek Kemuning dibantu oleh Sat Lantas Polres Inhil turun ke lokasi kemacetan untuk membantu dan mengatur kendaraan yang akan melintas.
Kemacetan akibat banjir di lintas timur ini terjadi tepatnya dari Simpang Granit Kecamatan Keritang menuju arah Jambi.
( tribunpekanbaru.com )
Banjir di Inhil Masih Menggenangi 9 Desa di 4 Kecamatan |
![]() |
---|
10 Desa Sudah Surut, 7 Desa di Inhil Masih Terendam Banjir |
![]() |
---|
Inhil Terima Bantuan 31.05 Ton Beras Buat Korban Banjir, Penyaluran Mulai Hari Ini |
![]() |
---|
Kesedihan Warga Desa Lahang Hulu Inhil Jalani Puasa di Tengah Banjir, Rumah Terendam Tanpa Bantuan |
![]() |
---|
Banjir di Inhil Meluas Rendam 14 Desa, Pemkab Tingkatkan Status Menjadi Tanggap Darurat Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.