Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PSU Pilkada Siak

Merebak Isu Rp 500 Ribu di Wilayah PSU Pilkada Siak, Warga Siap Memilih Kembali Saat PSU

Isu pemberian uang Rp 500 ribu di TPS 3 Kampung Buantan Besar, kecamatan Siak semakin merebak. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru/Mayonal putra
Gedung balai desa yang digunakan untuk TPS 3 di kampung Buantan Besar, kecamatan Siak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Isu pemberian uang Rp 500 ribu di TPS 3 Kampung Buantan Besar, kecamatan Siak semakin merebak. 

Meskipun demikian, warga akan tetap berada dengan pilihan masing-masing di bilik suara saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) 22 Maret 2025 nanti. 

“Kabar-kabar yang saya dengar ada uang panjar Rp 500 ribu untuk memilih calon tertentu,” ujar Nanang, pemilih di TPS 3 Buantan Besar, Selasa (4/3/2025). 

Informasi ini sudah didengarnya sejak 3 hari belakangan ditransfer lewat aplikasi dompet digital. Warga setempat sudah melek dengan aplikasi dompet digital. 

“Kalau makai aplikasi dana, semuanya pada makai kok, dari anak remaja sampai orang tua dah tahu itu Mas,” ujar Nanang.

Ia mengatakan, isu adanya uang tersebut bisa mempengaruhi pemilih. Sebab masyarakat merasakan ekonomi sulit dan kebutuhan meningkat jelang lebaran. 

“Kalau saya mah ada yang ngasih ya saya ambil, tapi soal pilihan tetap rahasia di bilik suara,” canda Nanang. 

Baca juga: Setelah Diputuskan PSU Pilkada Siak 22 Maret, Ini Langkah Persiapan KPU Berikutnya

Baca juga: 6 FAKTA Dugaan Politik Uang Digital di Pilkada Siak: Satu Orang Satu Juta,

Namun demikian, Nanang sendiri belum mendapat tawaran untuk mendapatkan uang.

Tak pula dipungkiri interaksi sosial masyarakat di daerah itu kini saling bertanya terkait desas-desus uang tersebut.

“Warga datang ke warung saya kadang saling berseloroh, udah dapat belum uang itu, saling bertanya gitu sambil tertawa. Kalau saya ambil saja uangnya tapi pilihan tetap sesuai hati nurani,” ujarnya. 

TPS 3 Buantan Besar terletak di gang Musala, jalan Kolam Hijau, RT 3 RW 1.

Selain Nanang, hal yang sama juga disampaikan Dwi Purwanto, warga setempat. Desas-desus pembagian uang lewat aplikasi dompet digital menjadi pameo warga setempat.

“Informasi beredar bahwa uang Rp 500 ribu untuk panjar, nanti jelang hari H ditambah,” katanya.

Menurut Purwanto, meskipun desas-desus ini beredar kuat namun belum ada warga yang berani menunjukkan bukti. Seperti bukti transfer atau bentuk uang secara fisik. 

“Saya juga banyak yang ngasih tahu tapi belum ada yang berani nunjukkan kalau dia sudah dapat transferan,” katanya.

( Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved