Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

'Dengarkan Kata Netizen' Anggota DPR Minta Pertamina Gratiskan Pertamax Selama Setahun

Hal ini dikarenakan kasus korupsi yang melibatkan Pertamina telah memicu isu adanya praktik 'pengoplosan' BBM jenis Pertamax dengan Pertalite.

Dok. YouTube TV Parlemen
GRATISKAN PERTAMAX: Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta agar Pertamina memberikan kompensasi bagi masyarakat imbas kasus korupsi minyak mentah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebagai respons terhadap kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero), yang saat ini sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), muncul sebuah gagasan untuk membagikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax secara gratis kepada masyarakat.

Usulan ini dilontarkan oleh Mufti Anam, anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam sebuah rapat dengar pendapat (RDP) yang diadakan bersama jajaran direksi Pertamina pada Selasa, (11/3/2025).

Mufti Anam berpendapat bahwa usulan yang berasal dari aspirasi warganet ini perlu dipertimbangkan sebagai langkah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Pertamina, yang saat ini sedang menjadi sorotan.

Hal ini dikarenakan kasus korupsi yang melibatkan Pertamina telah memicu isu adanya praktik 'pengoplosan' BBM jenis Pertamax dengan Pertalite.

"Dengarkan kata netizen. Saya pikir ada benarnya, bagaimana untuk mengembalikan integritas Pertamina, mereka ganti, kasih Pertamax gratis selama setahun misalnya.

Tapi itu tidak mungkin, atau seminggu deh, atau sebulan deh, atau apa yang bisa Bapak lakukan," kata Mufti.

Baca juga: DAFTAR LENGKAP Mutasi Polri Maret 2025: 10 Kapolda Baru Ditunjuk, 10 Polwan Jabat Kapolres

Baca juga: Modus Pura-pura Mual karena Sedang Hamil 6 Bulan, Pasutri Rampok Driver Taksi Online di Tol Jombang

"Yang penting rakyat merasa ada upaya dari Pertamina untuk memberikan perbaikan dan minta maaf kepada rakyat," imbuh dia.

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, permintaan maaf dari Pertamina tidaklah cukup. Bahkan, ia menekankan bahwa permintaan maaf tidak akan menghapus kesalahan-kesalahan perusahaan energi pelat merah itu.

"Heboh Pertamax oplosan, saya rasa tidak cukup dengan hanya minta maaf, lalu seolah-olah dosa Pertamina selesai, tidak," ucap Mufti.

Dia pun mempertanyakan upaya Pertamina dalam mengganti kerugian para konsumen yang menjadi korban Pertamax oplosan. Pasalnya, bensin merupakan bagian dari kebutuhan rakyat untuk mobilitas sehari-hari.

"Lalu bagaimana dengan kerugian konsumen? Apa ada inisiatif dari Pertamina untuk ganti kerugian mereka, Pak? Ingat, Pak, mereka beli BBM bukan untuk diminum, tapi untuk bekerja sehari-hari dari kantor ke rumahnya," kata dia.

Maka dari itu, Mufti menyarankan agar Pertamina setidaknya mendengar kata warganet, salah satunya memberikan Pertamax gratis.

Dia mendorong Pertamina memutar otak untuk mencari solusi bagaimana cara mereka mengganti kerugian konsumen.

"Manfaatkan My Pertamina untuk bagaimana bisa memberikan ganti rugi kepada rakyat," ucapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait usulan membagikan Pertamax gratis sebagai permintaan maaf Pertamina kepada masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved