Cabai Merah Naik Rp 8 Ribu, Harga Sembako di Pelalawan Masih Stabil Sepekan Jelang Idul Fitri 2025
Harga bahan pokok makanan di Kabupaten Pelalawan cenderung stabil satu pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Harga bahan pokok makanan di Kabupaten Pelalawan cenderung stabil satu pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah.
Belum terpantau lonjakan harga yang signifikan di pasaran selama Bulan Ramadhan ini.
Hasil pantauan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Pelalawan dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di lapangan, komoditas yang dijual pedagang masih terjangkau. Pergerakan harga yang berarti juga tidak ada terdeteksi.
"Alhamdulilah, secara umum harga sembako di pasaran masih stabil saat ini. Masih sesuai dengan jangkauan daya beli masyarakat," tutur Kepala Diskoperindag Pelalawan, Hanafie kepada tribunpekanbaru.com, Senin (24/3/2025).
Bahan pangan yang penting bagi warga menjelang Lebaran 2025 seperti beras, daging ayam, telur, minyak goreng, gula, daging sapi, serta lainnya masih normal. Hanya saja, fluktuasi harga terjadi pada cabai merah. Saat ini harganya naik Rp 8 ribu dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 43 ribu.
Harga cabai merah memang berubah-ubah sejak sebelum puasa sampai menjelang Idul Fitri ini. Menjelang ramadhan, harga cabai turun drastis dari Rp 70 ribu menjadi Rp 40 ribu. Kemudian sepekan puasa berjalan naik lagi Rp 10 ribu. Setelah itu sempat turun Rp 5 ribu dan saat ini naik lagi menjadi Rp 43 ribu.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 2025 Harga Cabai Merah Besar Merangkak Naik di Dumai
Baca juga: Harga Daging Ayam Ras di Kota Pekanbaru Naik Tipis Jelang Lebaran Idul Fitri 2025
"Kami sedang menganalisa persoalan harga cabai ini. Secara umum stok mencukupi di pasaran. Memang kenaikannya masih terjangkau," tandas Hanafie.
Pihaknya berkomunikasi dengan kelompok tani serta petani yang konsen menanam cabai di Pelalawan. Agar segera memanen cabai uang telah memasuki masa panen. Sehingga ketersediaan di pasaran mencukupi.
"Dengan demikian harga bisa turun sedikit. Tak memberatkan masyarakat dan tetap memberikan keuntungan bagi petani kita. Jangan sampai hasil panen dijual ke luar daerah," kata Hanafie.
Diskoperindag dan Tim TPID akan semakin intens memantau pergerakan harga dan ketersediaan sembako hingga Lebaran. Jika dibutuhkan operasi pasar untuk mengintervensi harga pasar, tentu langkah itu akan kembali dijalankan.
"Kita lihat dalam minggu ini perkembangannya di lapangan," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
| Bukan Karena Langka, Harga Cabai Merah di Pelalawan Meroket, Ini Kata Diskoperindag |
|
|---|
| Hadirkan Terang di Pulau Terdepan, Pulau Parit Karimun Kini Nikmati Listrik 24 Jam Nonstop |
|
|---|
| Arus Balik Lebaran Idul Fitri WNA Lebih Banyak Pulang Melalui Pelabuhan BSSR Selat Baru Bengkalis |
|
|---|
| Tren Investasi Emas Meningkat Usai Lebaran, Galeri 24 Diserbu Pembeli |
|
|---|
| Volume Kendaraan Dua Ruas Tol di Riau Cetak Rekor, Lonjakan Tertinggi Capai 227 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/sembako-di-Pasar-Baru-Pangkalan-Kerinci-beb.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.