Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

REGINA Tega, 20 Guru PPPK Jambi Turut jadi Korbannya, Bobol Uang Nasabah Rp 7,1 Miliar untuk Judol

Regina tega, 20 Guru PPPK turun menjadi korbannya . Ia telah gelapkan uang bank sebanyak Rp 7,1 miliar

Editor: Budi Rahmat
Kompas.com/Aryo Tondang
BOBOL REKENING - Regina (26) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (3/6/2025). Dia jadi tersangka pembobolan 27 rekening nasabah Bank Jambi senilai Rp7,1 miliar. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nasib 20 guru PPPK yang jadi korban pembobolan tabungan yang dilakukan eks karyawan bank di Jambi.

20 guru PPPK ini sama sekali tidak menyangka jika apa yang mereka harapkan malah menjadi petakan karena ulah seorang perempuan yang bernama Regina (26).

Mantan karyawan Bank Pembangunan (BPD) Jambi KC Kerinci telah tergila-gila bermain judi online hingga tak peduli menguras tabungan nasabah.

Baca juga: MOMEN Detik-detik Dokter Tifa Menangis Debat soal Ijazah Jokowi, Berulangkali ungkap soal Penjara

Tak tanggung-tanggung uang Rp 7,1 miliar ludes ia gunakan untuk judol.

Dan beginilah nasib 20 guru PPPK yang ikut jadi korban

Ya, sebanyak 20 orang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi korban dalam kasus pembobolan rekening nasabah Bank Pembangunan (BPD) Jambi KC Kerinci.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) AKBP Taufik Nurmandia.

Taufik merinci bahwa total korban mencapai 24 orang dengan 27 rekening bank yang terdampak, di mana salah satu korban memiliki tiga rekening.

"Benar, jadi korbannya ada 24 orang, dan 20 di antaranya adalah PPPK," kata Taufik saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (4/6/2025).

Sebelumnya, seorang mantan karyawan BPD Jambi cabang Kerinci, Regina (26), ditangkap setelah menguras uang dari rekening nasabah hingga mencapai Rp7,1 miliar.

Regina, yang merupakan warga Desa Pulau Sangkar, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, Jambi, bertugas sebagai analis kredit saat kasus ini terjadi.

AKBP Taufik menjelaskan bahwa pembobolan rekening dilakukan pelaku dengan memanfaatkan kepercayaan salah satu nasabah.

"Awalnya ada nasabah yang percaya dan mewakilkan agar pelaku melakukan penarikan uang," ungkap Taufik.

Taufik menambahkan, pelaku kemudian memanfaatkan situasi tersebut dengan mengaku dimintai nasabah lain untuk melakukan penarikan uang.

Baca juga: Indonesia vs China, Sosok Pemain Garuda Ini Pernah bikin China Sakit Hati, Padahal Butuh Kemenangan

Selain itu, pelaku juga memalsukan tanda tangan para nasabah untuk menguras tabungan mereka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved