AS Serang Iran
Ini 6 Pangkalan Militer AS di Timur Tengah, Sasaran Empuk Rudal Iran Jika Balas Dendam Serangan AS
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat tajam usai serangan udara yang dilancarkan jet tempur AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) kembali meningkat tajam seusai serangan udara yang dilancarkan jet tempur AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada akhir pekan lalu.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa akan ada "konsekuensi berat" bagi AS atas tindakan tersebut.
Iran bisa sewaktu-waktu melakukan serangan dahsyat ke sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah.
Televisi pemerintah Iran pun mempertegas sikap negara itu dengan menyatakan bahwa "setiap warga negara Amerika atau personel militer" di Asia Barat kini dianggap sebagai "target sah" oleh Teheran.
Baca juga: Spesifikasi Drone Shahed-136, Andalan Iran Gempur Lawan
Baca juga: Trump Terancam Dimakzulkan Seusai Perintahkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Sikap keras juga disampaikan oleh Hossein Shariatmadar, penasihat dekat Khamenei sekaligus pemimpin redaksi surat kabar konservatif Kayhan.
Dalam tajuk rencana yang terbit Minggu, 22 Juni 2025, ia menyerukan agar militer Iran segera mengambil tindakan ofensif terhadap aset militer AS di kawasan.
"Sekarang giliran kita untuk bertindak tanpa penundaan. Sebagai langkah pertama, kita harus meluncurkan serangan rudal terhadap armada angkatan laut AS di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz untuk kapal-kapal Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis," tulisnya.
AS Siaga Hadapi Potensi Pembalasan
Pentagon kini bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan besar-besaran terhadap kehadiran militer AS di Timur Tengah. Saat ini, terdapat lebih dari 40.000 tentara Amerika yang ditempatkan di berbagai pangkalan dan kapal perang di bawah komando Komando Pusat Militer AS (CENTCOM).
Dilansir Tribunnews.com dari NDTV, berikut enam pangkalan militer utama AS yang diyakini menjadi target potensial Iran:
1. Bahrain
Bahrain menjadi pusat Armada Kelima Angkatan Laut AS dan Komando Pusat Angkatan Laut AS.
Pelabuhan laut dalamnya mampu menampung kapal militer besar, termasuk kapal induk.
Di sini juga ditempatkan empat kapal antiranjau, dua kapal pendukung logistik, serta unit Penjaga Pantai AS.
Pangkalan ini telah digunakan sejak 1948, saat masih dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
2. Qatar
Pangkalan Udara Al Udeid merupakan pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah.
Pangkalan ini menjadi markas komponen utama CENTCOM, serta pasukan operasi khusus.
Selain menampung pesawat tempur bergilir Amerika, serta Wing Ekspedisi Udara ke-379.
3. Irak
Di Irak, AS memiliki beberapa pangkalan, seperti Pangkalan Udara Al Asad di Provinsi Al-Anbar dan Pangkalan Udara Al Harir di Erbil.
Sekitar 2.500 tentara AS masih berada di negara itu sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS.
Sebelumnya, Iran telah menargetkan Pangkalan Al Asad pada 2020 usai pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, sementara Pangkalan Al Harir juga sempat diserang drone oleh kelompok proksi Iran.
4. Suriah
Pasukan AS masih mempertahankan keberadaan di sejumlah titik di Suriah untuk mendukung operasi melawan sisa-sisa kelompok Negara Islam (ISIS).
Salah satu garnisun penting adalah Al Tanf, yang terletak di selatan Suriah dekat perbatasan Irak dan Yordania.
5. Kuwait
AS memiliki beberapa instalasi militer di Kuwait, termasuk Pangkalan Udara Ali al-Salem yang menjadi pusat logistik dan pengangkutan udara.
Pangkalan tersebut adalah "pusat pengangkutan udara utama dan gerbang untuk mengirimkan kekuatan tempur ke pasukan gabungan dan koalisi" di wilayah tersebut.
Selain itu, ada Kamp Arifjan, markas depan Angkatan Darat AS dari CENTCOM.
Pangkalan ini juga menyimpan perlengkapan militer yang telah diposisikan sebelumnya.
6. Uni Emirat Arab (UEA)
Pangkalan Udara Al Dhafra di UEA menjadi rumah bagi Wing Ekspedisi Udara ke-380. Pangkalan ini mengoperasikan jet F-22 Raptor serta pesawat pengintai dan drone seperti MQ-9 Reaper.
Al Dhafra juga menjadi pusat pelatihan sistem pertahanan udara dan rudal untuk kawasan Teluk.
Dengan meningkatnya ketegangan, potensi eskalasi konflik terbuka antara Iran dan AS kini berada di titik kritis.
Para analis menyebut, serangan balasan oleh Iran.
Jika hal itu benar-benar terjadi, dapat memicu ketidakstabilan besar di kawasan dan mengguncang geopolitik global.
(*)
Geram dengan Serangan AS ke Iran, Korea Utara Bereaksi: Akankah Kim Jong Un Terjunkan Militernya? |
![]() |
---|
Iran Bakal Memutus Jalur Distribusi Pasokan Minyak Global Usai Dibom Amerika Serikat |
![]() |
---|
RESPON Korea Utara usai Amerika Serikat Serang Iran, Singgung soal Kedaulatan |
![]() |
---|
Trump Terancam Dimakzulkan Seusai Perintahkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran |
![]() |
---|
Amerika Tergocek, Ternyata Iran Telah Pindahkan Aset Nuklir Sebelum AS Lakukan Penyerangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.