Perambahan Hutan di TNTN
Satgas PKH Larang Daftar Ulang Siswa Sekolah di Kawasan TNTN Pelalawan, Ini Alasannya
Satgas PKH akan menghutankan kembali kawasan TNTN Riaudengan memusnahkan seluruh sawit milik para petani maupun cukong.
Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengakui melarang daftar ulang bagi siswa-siswi di seluruh sekolah yang ada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025.
Hal itu disampaikan Wakil Komandan Satgas PKH May Jend TNI Dody Triwinarto dalam pemaparannya dihadapan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang berkunjung ke TNTN, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau pada Minggu (13/7/2025) lalu.
Satgas PKH telah merebut kembali areal TNTN seluas 81 ribu hektare sejak 10 Juni lalu, yang selama ini dikuasai oleh perambah dan membangun kebun sawit ilegal sekitar 50 ribu hektar.
Satgas akan menghutankan kembali kawasan hutan konservasi itu dengan memusnahkan seluruh sawit milik para petani maupun cukong.
Bahkan fasilitas umum dan pendidikan di dalam TNYN juga tidak luput dari penertiban dari Satgas PKH.
Tentu telah dilakukan pendataan untuk mencarikan solusi terbaik ke depan.
"Sekolah dasar yang semi permanen itu ada 6, siswanya kurang lebih 1.000. dari beberapa dusun. Ada juga sekolah dasar jarak jauh. Ini sedang pendataan," tutur Dody Triwinarto.
Baca juga: Restorasi TNTN, Menteri Lingkungan Hidup Tekankan Pentingnya Pendataan Warga
Ia menyampaikan, sejak satu bulan yang lalu Satgas PKH meminta kepada Bupati Pelalawan H Zukri agar tidak diizinkan mendaftar ulang murid sekolah yang ada di TNTN.
Larangan itu disampaikan karena di dalam kawasan TN Tesso Nilo banyak sekolah.
Apabila tidak dilarang, akan banyak calon siswa yang mendaftar dan jumlahnya bisa berlipat ganda dari yang sudah ada.
"Baru dijadikan frame lagi, masalah sekolah. Memang dari awal kami sampaikan ke pak bupati, tidak diizinkan daftar ulang di selama TNTN," tambah May Jend Dody.
Namun siswa-siswi yang saat ini sudah terdaftar di seluruh sekolah di TN Tesso Nilo, tetap bisa melanjutkan aktivitas belajar sampai persoalan seputar kawasan hutan konservasi itu selesai.
Baca juga: Kembalikan TNTN Jadi Habitat Gajah, Gubernur Riau Siap Dukung Restorasi
Terkait nasib peserta didik yang sudah terlanjur menjadi murid di beberapa sekolah di TNTN, Satgas PKH telah menghubungi Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) yang merupakan unit teknis di bawah Kementerian Pendidikan.
Untuk membantu mengindetifikasi persoalan fasilitas pendidikan dan siswa-siswi di kawasan TN Tesso Nilo.
"Makanya yang ada (siswa) tetap dilanjutkan belajar, tetap dilanjutkan sekolah. Tapi yang baru, nanti silahkan menyesuaikan. Nanti dicarikan solusinya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan, Leo Nardo menyebutkan, semua sekolah di Pelalawan telah kembali masuk usai libur penaikan kelas.
Seluruh sekolah SD dan SMP memulai aktivitas belajar mengajar sejak pekan lalu, tanpa terkecuali.
Baca juga: Menteri LH Siap Restorasi Kawasan TNTN, 71 Ribu Hektare Kebun Sawit Ilegal Akan Dihutankan Kembali
"Termasuk 4 sekolah di TNTN juga sudah masuk. Siswa-siswi kembali bersekolah," terang Leo Nardo.
Ia menegaskan, jika aktivitas belajar di 3 SDN dan 1 SMPN di kawasan TN Tesso Nilo masih diizinkan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Larangan yang dikeluarkan hanya penerimaan murid baru saja.
Sedangkan aktivitas belajar bagi siswa-siswi kelas 2 sampai kelas 6 SD dan kelas 2 sampai kelas 3 SMP masih diizinkan berjalan sampai masa akhir relokasi mandiri 22 Agustus mendatang.
"Kita terus berupaya berkoordinasi dengan Satgas PKH, agar bagaiman anak-anak itu bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lain pasca masa relokasi mandiri berakhir," tandasnya.
Baca juga: Satgas PKH Blak-blakan Ungkap Cukong Sawit Kuasai TNTN, Pemilik Lahan Ada di Jakarta hingga Medan
Disdikbud Pelalawan tetap menunggu arahan dari Satgas PKH terkait nasib anak-anak murid 4 sekolah itu yang mencapai 1.341 orang.
Dengan rincian SDN 019 Kuala Renangan Sei Dolik Desa Lubuk Kembang Bunga sebanyak 272 siswa.
Kemudian SDN 020 Toro Jaya Desa Lubuk Kembang Bunga jumlah siswa sebanyak 520 orang. Kemudian SDN 030 Kesuma Makmur Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 271 siswa.
Terakhir SMPN 6 Ukui memiliki murid 278 orang.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Banyak Warga Punya Kebun Sawit Dalam Kawasan TNTN, Dansatgas PKH: Bukan Tempatnya yang Benar |
![]() |
---|
Lahan yang Tak Terdata Satgas PKH Dianggap Milik Cukong dan Akan Diproses Pidana |
![]() |
---|
Kelola Lahan TNTN Sejak 2004, Warga Bagan Limau Kini Serahkan Ribuan Hektare ke Negara |
![]() |
---|
Reforestasi di TNTN, Dansatgas PKH Tanam Pohon di Lahan Bekas Sawit |
![]() |
---|
Pohon Sawit Ditumbangkan Pakai Alat Berat di Lahan 3 Ribu Hektare di TNTN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.