Karhutla di Riau

Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat Akibat Karhutla, Waspada Partikel Berbahaya Ancam Kesehatan

Kualitas udara di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masuk kategori tidak sehat hari ini, Minggu (20/7/2025)

|
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
KARHUTLA - Kebakaran lahan terjadi di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Pada Minggu (20/7/2025) pagi ini, kualitas udara di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masuk kategori tidak sehat. Kondisi tersebut disinyalir terjadi lantaran asap yang muncul akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pada Minggu (20/7/2025) pagi ini, kualitas udara di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masuk kategori tidak sehat.

Kondisi tersebut disinyalir terjadi lantaran asap yang muncul akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang terjadi di sejumlah kabupaten dan kota, bahkan termasuk di Pekanbaru sendiri sebagai ibu kota Provinsi Riau.

Kualitas udara tidak sehat di Kota Pekanbaru ini, diketahui berdasarkan data website pengukur indeks kualitas udara iqair.com pada pukul 07.00 WIB.

Disebutkan bahwa indeks kualitas udara Kota Pekanbaru di angka 103.

Angka yang cukup tinggi ini, menunjukkan kualitas udara di Kota Pekanbaru sedang tidak sehat, khususnya untuk kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

Adapun polutan utama pencemaran udara, yakni particulate matter (PM) 2.5, yang merupakan partikel halus yang berukuran 2.5 mikrometer atau kurang dalam diameter, dan merupakan jenis polusi udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Konsentrasi PM2.5 yang ada saat ini 7.3 kali nilai panduan PM2.5 tahunan WHO, yakni di angka 36.3 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: Cuaca Riau Hari Ini, 20 Juli 2025, Suhu Capai 35 Derajat, Potensi Hujan Hanya di Beberapa Wilayah

Padahal nilai panduan tahunan PM2.5 WHO hanya 5 mikrogram per meter kubik.

Atas kondisi ini, website iqair pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

Di antaranya, agar mengurangi aktivitas outdoor atau di luar ruangan, menutup jendela untuk mengurangi masuknya udara liar yang kotor, menyalakan penyaring udara, serta menggunakan masker jika tetap ingin berkegiatan di luar, khususnya bagi kelompok sensitif.

Kondisi asap yang mulai pekat, mulai dikeluhkan oleh warga.

Seorang warga Arengka, Pekanbaru, Siska mengatakan, aroma asap tercium cukup menyengat saat ia melintas di kawasan Jalan Soekarno Hatta.

Baca juga: Asap Mulai Lintasi Batas Negara, Hotspot Tembus Ribuan Titik di Sumatera, Riau Terbanyak

“Gara-gara asap ini mata pedih dan bikin nafas juga sesak,” katanya, Sabtu (19/7/2025) malam.

Siska pun menyarankan kepada warga lainnya agar memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan.

“Jangan lupa pakai masker. Karena asap ini berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved