Kabut asap yang sempat melanda Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalan Kerinci tiga hari ini berkurang drastis dibanding pekan lalu.
Jika dipandang dengan kasat mata asap tinggal samar-samar dan tidak beraroma menyengat bekas terbakar.
Pantauan tribunpelalawan.com di Kota Pangkalan Kerinci, kabut asap tipis terpantau pada pagi hari dan berangsur hilang menjelang siang hari.
Warga yang menggunakan masker juga tidak banyak, baik pengendara roda dua maupun pejalan kaki.
Padahal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang ada di beberapa kecamatan di Pelalawan belum sepenuhnya teratasi.
Baca: SEMBUNYIKAN Sabu-sabu di Pangkal Pohon, Polres Bengkalis Riau Tangkap Kurir Narkoba Jenis Sabu-sabu
Baca: Gubri Syamsuar Diberi Waktu Tiga Hari Ungkap Aktor Intelektual dan Perusahaan Pembakar Lahan di Riau
Baca: Innalilllahi Wainnailaihi Rojiun, JCH Asal Inhu Riau MENINGGAL Dunia, JCH Meranti Bimbingan Manasik
Meski demikian, jumlah masyarakat yang menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) tampaknya meningkat.
Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Diskes) dalam lima hari terakhir atau dari tanggal 1 sampai 5 Agustus terdapat 334 pasien ISPA yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih.
"Tapi sampai kini belum ada yang menjalani rawat inap, hanya berobat jalan seperti biasa saja. Kita terus melakukan pemantauan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpelalawan.com, Selasa (6/8/2019).
Jika dirata-ratakan penderita ISPA di Pelalawan dalam lima hari mencapai 334 penderita, berarti dalam satu hari sedikitnya ada 66 warga yang terserang penyakit pernafasan itu.
Jika diklasifikasikan dari segi usia dari 334 pasien ISPA, ada 14 orang berumur dibawah 1 tahun.
Kemudian 104 pasien yang berusia 1 sampai 5 tahun dan paling banyak berumur diatas 5 tahun mencapai 216 pasien.
Asril menduga peningkatan penderita ISPA diakibatkan oleh kabut asap yang melanda Pelalawan dua pekan terakhir, meskipun belum terlalu signifikan dibanding hari biasanya.
Pihaknya masih membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat melalui Puskesmas di masing-masing kecamatan.
Baca: JAKSA Jadwalkan Pemeriksaan Sejumlah Saksi Dugaan Korupsi di BRK Cabang Pangkalan Kerinci Riau
Baca: JADWAL Pelantikan Caleg Terpilih DPRD Kampar Riau pada Pileg 2019, Daftar Nama Anggota DPRD Kampar
Baca: Diduga Ada Aksi Premanisme di Rumbai Pekanbaru, Cegat Operator Alat Berat dan Peras Supir Truk
Pemberian masker difokuskan di lokasi keramaian, pusat perbelanjaan, dan jalan raya.
"Kalau dari pandangan mata memang tiga hari ini sudah jauh berkurang asapnya. Tapi kualitas udara tidak diukur dari tipis atau tebalnya kabut. Ini yang jadi pertimbangan kita tetap membagikan masker," tandas Asril.
TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)