Para tersangka ditangkap di Dumai. Dari pengembangan, diketahui peredaran ini melibatkan Budiman Manalu yang beralamat di Jalan Lintas Riau-Jambi, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu.
Budiman menyiapkan sebuah gudang untuk mendistribusikan sabu.
"Mereka sudah dua kali melakukan transaksi, sebelumnya 56 kg sabu. Kita terus kembangkan jaringan ini," paparnya.
6. Selundupkan Sabu Lewat Perairan Dumai
Pengungkapan selanjutnya dilakukan jajaran Polair dan Bea dan Cukai Dumai dan berhasil menyita barang bukti 40 Kg sabu.
Tiga orang tersangka diamankan, mereka diantaranya Wirano, Ridwan dan Ikhsan.
Dijelaskan mantan Deputi Bidang Intelijen Siber BIN ini, pengungkapan berawal dari patroli Bea Cukai dan Polair di pantai sekitar Dumai.
Tim mencurigai satu unit kapal, dan mengikuti kapal tersebut.
Namun di perjalanan, kapal tersebut sempat menghilang.
"Kita koordinasi cepat. Lakukan pengejaran dan menemukan tiga tersangka sedang menaruh dari becak laut. Diturunkan 40 sabu dari kapal yang dicurigai," ulas Agung.
Sabu itu selanjutnya dibawa dengan sepeda motor ke arah RSUD Dumai.
Sesampai di belakang RSUD Dumai, sabu diturunkan. "Saat (sabu) diturunkan, tersangka kita tangkap," tutur Agung.
Kapolda Riau menyebutkan, saat ini para pelaku kejahatan narkoba membuat jaringan terputus untuk melancarkan aksinya.
"Membuat putus jaringan becak laut dan kurir. Di tempat sepi barang diletakkan dan diambil pemesan," kata Agung.
7. Pengungkapan Kasus Ketujuh
Terakhir, pengungkapan narkoba dilakukan pada 13 September 2021.
Polda Riau bekerjasama dengan Bea Cukai kembali menggagalkan peredaran 9 kg sabu dengan tersangka Riki Pratama dan Wahyudi.
Sabu diterima dari Bengkalis dan dibawa ke Pekanbaru. Rencananya sabu dibawa ke Jambi oleh Robinson yang bertindak sebagai kurir dari pengedar.
"Kita buntuti. Kita ketahui barang masuk dari Malaysia ke Bengkalis dan dibawa ke Pekanbaru. Selanjutnya barang akan dibawa ke Jambi," urai Kapolda.
Agung menegaskan, Polda Riau bersama aparat hukum lain berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba.
Kerjasama perlu dilakukan karena peredaran narkoba saat ini dilakukan secara rapi.
"Perlu saya tekankan bahwa beberapa waktu lalu selalu partai besar jika kirim dari Malaysia," ucapnya.
" Artinya ada perubahan operasi dari partai besar ke eceran dan kami akan rapatkan barisan dengan cara berkolaborasi,” imbuh Kapolda Riau.
( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )