Berita Kampar

Pencemar dari Karhutla di Kampar Menurun, Tapi Kualitas Udara Belum Kategori Baik

Penulis: Fernando Sihombing
Editor: Theo Rizky
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KARHUTLA - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Baru Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu. Hujan di wilayah Kampar belum  menurunkan konsentrasi pencemar udara secara signifikan.

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Konsentrasi pencemar udara di Kampar menurun setelah hujan.

Tetapi kualitas udara belum kategori Baik. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar, Yuricho Efril menyebutkan, nilai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di angka 89 pada Selasa (29/7/2025) pukul 10.00 WIB. 

Turun dari beberapa hari sebelumnya yang sempat menyentuh 92 pada Jumat (25/7).

Meski begitu, tingkat kualitas udara masih kategori Sedang. Belum kategori Baik. 

"Ada penurunan ISPU. Kualitas udara masih sedang," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa pagi. 

Materi partikulat berukuran 2,5 mikrometer (μm) atau PM2.5 masih menjadi parameter kritis tingkat kualitas udara.

Baca juga: Usulan Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam, Pemekaran dari Kampar Didukung Dewan Edi Basri

Baca juga: BPBD Kampar Waspadai Potensi Longsor yang Tinggi saat Hujan Setelah Kemarau, Ini Alasannya

Konsentrasinya sebesar 41,83 mikrogram per meter kubik (μg/m3).

Ia mengatakan, hujan di wilayah Kampar belum  menurunkan konsentrasi pencemar udara secara signifikan.

Sehingga tingkat kualitas udara belum di kategori Sehat. 

Menurut dia, suhu udara juga relatif menurun pada beberapa hari setelah hujan. Kelembapan udara juga meningkat. 

Hal ini menyebabkan partikel di udara turun. Lalu mengendap lebih lama di lapisan udara paling bawah. 

Seperti diketahui PM2.5 meningkat setelah maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Asap pun terlihat di udara.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
 

Berita Terkini