Pria kelahiran Jogja, 18 Februari 1969 ini, berhasil menyandang gelar dokter hewan (drh.) usai lulus pada 1993 silam.
Ia kemudian lanjut mengambil S2 Sains Veteriner, ilmu kedokteran yang mempelajari kesehatan dan penyakit hewan, serta hubungannya dengan kesehatan manusia, dengan fokus pada penelitian, pencegahan, dan pengobatan penyakit.
Dirinya lulus pada 1999.
Sementara, gelar doktor teriogenologi dan bioteknologi, ia dapatkan dari Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan, lulus 2006.
Pria berumur 56 tersebut juga memiliki hak paten tingkat internasional terkait metode untuk memproduksi anjing kloning di tahun 2021.
Selama berkarier sebagai dosen, ia sudah lebih dari 50 karya ia publikasikan, antara lain:
- Jurnal internasional bereputasi Birth of viable female dogs produced by somatic cell nuclear transfer (Kelahiran anjing betina yang layak yang dihasilkan melalui transfer inti sel somatik) (2007);
- Jurnal nasional terakreditasi Aktivitas Jantung Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada Beberapa Temperatur Lingkungan (2012);
- Jurnal internasional bereputasi The structural and functional recovery of pancreatic ß-cells in type 1 diabetes mellitus induced mesenchymal stem cell-conditioned medium (Pemulihan struktural dan fungsional sel ß pankreas pada diabetes melitus tipe 1 yang diinduksi oleh media terkondisi sel punca mesenkimal) (2016);
- Jurnal internasional bereputasi Body Weight Improvement in Rats with Type 1 Diabetes Mellitus Treated with Secretome (Peningkatan Berat Badan pada Tikus dengan Diabetes Melitus Tipe 1 yang Diobati dengan Secretome) (2023);
- Jurnal internasional bereputasi Changes in Testosterone and Corticosterone Profiles in Stone Magpie Birds under Songbird Contest Condition (Perubahan Profil Testosteron dan Kortikosteron pada Burung Murai Batu dalam Kondisi Kontes Burung Berkicau) (2024).
Yuda Heru dinonaktifkan
Yuda Heru mulai mengajar sejak 2005.
Ia kini berstatus sebagai dosen tetap dengan jabatan fungsional lektor kepala.
Terbaru, pihak UGM menonaktifkan status dosen Yuda Heru.