Demo di Sejumlah Daerah

Tak Menyangka, Alasan Prabowo Perintahkan Kapolri Naikkan Pangkat Polisi yang Cedera saat Demo

Tak menyangka, alasan Presiden Prabowo naikkan pangkat polisi yang cedera saat demo. Disamakan dengan bela negara

Editor: Budi Rahmat
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
NAIKKAN PANGKAT- Presiden Prabowo perintahkan kapolri naikkan pangkat polisi yang cedera saat demo. Alasannya tak disangka-sangka 

b. Kenaikan Pangkat Kehormatan diusulkan oleh Kapolri kepada Presiden.

Sementara, untuk tiap polisi yang akan memperoleh KPLB ditandatangani oleh pihak berbeda tergantung pangkatnya.

Jika berstatus perwira tinggi (pati), maka akan ditandatangani oleh Presiden. Lalu, jika berstatus perwira menengah (pamen), akan diteken oleh Kapolri.

Lalu, bagi polisi yang berpangkat perwira pertama (pama), bintara, atau tamtama, bakal ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri.

Hal ini tertuang dalam Pasal 31 Perkap.

Ada Usaha Rusuh Terencana

Presiden Prabowo Subianto mengungkap adanya indikasi kuat bahwa kerusuhan yang terjadi sejak 28 Agustus 2025 bukan sekadar aksi unjuk rasa, melainkan tindakan terencana untuk menciptakan kekacauan dan mengganggu stabilitas nasional. 

Ia menyebut para pelaku bukan berasal dari wilayah tempat kerusuhan terjadi, melainkan datang dari luar kota dengan tujuan merusak dan memprovokasi.

“Datang ke suatu tempat, bukan berasal dari situ, mau membakar, mau merusak, dan menciptakan amarah rakyat. Niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh,” tegas Prabowo saat menjenguk korban kerusuhan di RS Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Prabowo juga menyinggung bahwa kerusuhan ini bisa jadi dipicu oleh pihak-pihak yang terganggu oleh upaya pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan mempercepat pembangunan. 

Ia menegaskan tidak akan gentar menghadapi mafia yang mencoba mengacaukan negara.

“Saya bertekad memberantas korupsi. Sekuat apa pun mereka, demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” ujarnya.

Dari Operasi Kepala hingga Cuci Darah

Dalam kunjungannya ke RS Polri, Prabowo melihat langsung kondisi 17 korban yang masih dirawat, terdiri dari 14 anggota polisi dan 3 warga sipil. Dari total 43 korban luka, sebagian besar telah dipulangkan.

Prabowo membeberkan kondisi beberapa korban yang mengalami luka berat, termasuk operasi tempurung kepala yang diganti titanium, tangan yang sempat putus namun berhasil disambung, hingga kerusakan ginjal akibat diinjak-injak saat kerusuhan.

“Beliau sekarang harus cuci darah. Kalau perlu kita cari transplantasi. Ginjal ini sangat berat,” kata Prabowo prihatin.

Sebagai bentuk apresiasi, Prabowo memerintahkan Kapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada aparat yang terluka, serta kemudahan untuk mengikuti pendidikan lanjutan di Kepolisian.

“Saya ucapkan terima kasih atas nama negara. Saya perintahkan mereka diberi penghargaan, naik pangkat, masuk sekolah,” ujar Prabowo.

Ia juga menegaskan bahwa aparat yang melakukan kesalahan dalam tugas telah ditindak, namun tidak boleh mengabaikan pengorbanan ribuan petugas yang menjaga keamanan siang dan malam di seluruh pelosok negeri.(*)

Sumber : Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved