Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ini 5 Nama Korban Tewas Tragedi Tol Cipali KM 72, Olah TKP Gunakan Teknologi Canggih

Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di KM 72

Editor: Ariestia
TribunJabar.id/Deanza Falevi
KECELAKAAN MAUT - Bus PO Agra Mas yang terlibat kecelakaan maut di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72, wilayah Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (18/11/2025) dini hari. 

Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, Kompol Amirul Hakim, yang turun langsung ke lokasi, menyatakan bahwa polisi masih melakukan olah TKP.

“Olah TKL dilakukan dengan menggunakan alat canggih, termasuk Traffic Accident Analysis (TAA) dan teknologi 3D Scanner, untuk mengungkap secara komprehensif penyebab kecelakaan ini,” katanya.

Tujuan Penggunaan Metode TAA dan Teknologi 3D Scanner

Traffic Accident Analysis (TAA) adalah metode analisis kecelakaan lalu lintas yang digunakan untuk merekonstruksi kejadian di lapangan. Tujuannya:

  • Menentukan penyebab kecelakaan
  • Mengidentifikasi faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan
  • Memberikan dasar untuk tindakan hukum, pencegahan, dan rekomendasi keselamatan

Sementara itu teknologi 3D Scanner adalah perangkat berbasis laser yang digunakan untuk memindai dan merekam kondisi tempat kejadian perkara (TKP) secara detail dalam bentuk model tiga dimensi.

Dengan teknologi ini, investigasi kecelakaan bisa dilakukan lebih akurat, cepat, dan berbasis bukti ilmiah.

Semua objek di lokasi kecelakaan (kendaraan, jalan, rambu, korban) dipindai dalam bentuk data 3D.

Data hasil pemindaian bisa dipakai untuk membuat simulasi kronologi kecelakaan.

Laser scanner mampu mengukur jarak, sudut, dan posisi dengan akurasi milimeter.

TKP bisa “dibekukan” dalam bentuk digital sehingga dapat dianalisis ulang kapan saja.

Manfaat 3D Scanner dalam Traffic Accident Analysis (TAA)

  • Mengurangi human error: Tidak bergantung pada sketsa manual atau foto terbatas.
  • Membantu proses hukum: Data 3D bisa dijadikan bukti ilmiah di pengadilan.
  • Efisiensi waktu: Olah TKP lebih cepat dibanding metode tradisional.
  • Analisis mendalam: Bisa menghitung kecepatan, sudut tumbukan, dan pola tabrakan dengan simulasi komputer.

Identifikasi korban masih berlangsung, sementara evakuasi kendaraan sempat terhambat karena medan yang sulit dijangkau. 

Penyelidikan lanjutan dilakukan dengan memeriksa rekaman CCTV serta keterangan saksi.

Polisi juga mendalami apakah faktor manusia atau teknis menjadi penyebab kecelakaan ini.

(*)

Sumber: TribunJabar.id

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved