Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Sopir Ambulans Pergi Main Voli, Pasien Kritis di Gorontalo Berujung Tewas, Keluarga Lapor Walikota

Pasien menghembuskan napas terakhir setelah diduga tidak mendapatkan penanganan cepat dari tenaga kesehatan.

Editor: Muhammad Ridho
Tribun Gorontalo/Jefry Potabuga
PASIEN MENINGGAL - Potret depan Puskesmas Sipatana, Jalan Tondano, Kelurahan Bulotadaa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Seorang pasien meninggal gara-gara terlambat dibawa ke RS. Ambulans tak tersedia karena sopir main voli. 

Ia menjelaskan pada saat itu pihak puskesmas sedang mengikuti kegiatan olahraga dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN).

Rita mengakui menerima telepon dari pihak keluarga yang meminta peminjaman ambulans.

Ia membantah menolak permintaan itu, namun mengatakan tidak ada sopir yang tersedia.

"Bukannya tidak memberikan, tapi drivernya lagi main voli," ujar Rita. 

Rita menambahkan keluarga pasien sebenarnya merupakan tenaga kesehatan yang mestinya memahami prosedur penanganan.

Ia menyayangkan Havid tidak dibawa ke UGD Puskesmas terlebih dahulu, yang jaraknya cukup dekat.

"Ada orang kesehatan di situ (bersama pasien). Sebaiknya ke Puskesmas, cuma berapa kilo dari sini. Ke UGD dan itu UGD ada oksigen, ada infus untuk sementara," jelasnya.

Ia juga membantah isu pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans dengan sopir dari masyarakat.

Menurut Rita, saat ia hendak memberikan izin, sambungan telepon dengan pihak keluarga mendadak terputus.

“Tiba-tiba telepon putus,” ucapnya.

Keluarga Lapor ke Wali Kota

Keluarga korban berencana mengadukan kasus yang menimpa Havid ke Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea. 

Mereka menilai hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak puskesmas maupun pemerintah sejak insiden itu terjadi.

Yuriske Duto, salah satu keluarga korban, menegaskan kejadian ini sudah sangat fatal terjadi.

Hingga saat ini saja pun kata Yuriske, tidak ada dari pihak Puskesmas Sipatana yang datang walau hanya untuk meminta maaf.

"Sampai sekarang pun tidak ada itikad baik dari Kapus atau dari puskesmas tidak ada yang datang ke rumah duka," ungkap Yuriske.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved