Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diversifikasi Jadi Kunci di Era Transisi Energi: PTBA Racik Batu Bara Jadi Pupuk

Pupu dari batu bara diharapkan mampu menjadi langkah baru dalam memperkuat ketahanan pangan sesuai asta cita Presiden Prabowo. 

dok PTBA
PUPUK BATU BARA: BA Grow pupuk organik dari batu bara yang merupakan produk diversifikasi PT Bukit Asam. 

Pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku pupuk sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Pada tahun 2023, Pabrik Pupuk Batubara Futura Riau di Kabupaten Kampar telah lebih dulu memproduksinya

Namun, pupuk itu berbasis asam humat. Berbeda dengan BA Grow yang mengandalkan kalium humat dari batu bara. Sementara beberapa penelitian menyebut kalium humat yang berasal dari batu bara sangat berguna bagi lahan pertanian.

Seperti riset Akimbekov dkk (2022) berjudul Low-Rank Coal as a Source of Humic Substances for Soil Amendment and Fertility Management. Artikel itu menyimpulkan kalium humat berdampak positif terhadap iklim mikro tanah, status hara, dan perputaran bahan organik. Selain itu juga efektif membantu memulihkan fungsi fisikokimia, biologi, dan ekologi tanah.

Kemudian Kumar (2017) merilis hasil penelitian berjudul Efficacy of Potassium Humate and Chemical Fertilizers on Yield and Nutrient Availability Pattern in Soil at Different Growth Stages of Rice. Ia melakukan penelitian pada tanaman pot pada tahun 2009–2010 untuk melihat seberapa efektif penggunaan kalium humat dengan tiga dosis (0, 5, dan 10 mg per kg tanah), baik diberikan sendiri maupun dikombinasikan dengan pupuk kimia NPK (75 persen dan 100?ri dosis anjuran).

Hasilnya, pemberian kalium humat baik tunggal maupun bersama NPK secara signifikan meningkatkan hasil padi serta ketersediaan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, dan seng, termasuk aktivitas enzim dehidrogenase di tanah.

Pupu dari batu bara diharapkan mampu menjadi langkah baru dalam memperkuat ketahanan pangan sesuai asta cita Presiden Prabowo. 

Bahwa pemanfaatan sumber daya domestik dengan melibatkan peneliti tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pipik kimia impor tetapi juga membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.

Kolaborasi riset, diversifikasi energi, dan teknologi olahan mineral ini juga menunjukkan Indonesia mampu menjawab tantangan transisi energi tanpa ada yang dikorbankan.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved