Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mulai Terkuak Kematian Dosen Untag di Semaran: AKBP Basuki Minta Barang Pribadi Korban ke Penyidik

Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.

Polda Jateng via Tribunjateng.com dan Facebook
LANGGAR KODE ETIK - Bidpropam menahan AKBP Basuki di ruang tahanan khusus di rumah tahanan Polda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025) petang (kiri). Potret dosen muda Untag inisial DLL semasa hidup (kanan). Kini proses penahanan dilakukan selepas AKBP Basuki terbukti melanggar kode etik berupa tinggal seatap bersama perempuan tanpa ikatan perkawinan yang sah. 

Kematian dosen Untag, menimbulkan banyak pertanyaan setelah ia ditemukan dalam kondisi terlentang tanpa busana di kamar 210 hotel pada Senin, 17 November 2025.

Saat jasad ditemukan, AKBP Basuki berada di dalam kamar bersama korban.

Kondisi tubuh Levi disebut memperlihatkan darah keluar dari hidung, mulut, dan area intim.

Muntah sebelum ke rumah sakit

Basuki menyebut kondisi kesehatan Levi menurun sejak sehari sebelum kematian.

Menurutnya, Levi muntah-muntah pada Minggu sore dan sempat ia antar ke rumah sakit untuk pemeriksaan. 

"Terakhir saya lihat dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training," ujarnya.

Ia mengaku terkejut saat mendapati Levi sudah tergeletak tanpa busana keesokan paginya, mengklaim hal itu bisa terjadi akibat reaksi tubuh sebelum meninggal.

Dari penyelidikan awal, polisi menduga Levi meninggal akibat sakit. 

Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir, Levi diduga tewas akibat sakit.

Dugaan tersebut muncul lantaran korban sempat berobat ke Rumah Sakit (RS) Telogorejo Semarang selama dua hari berturut-turut sebelum tewas.

Nasoir menyebut, berdasarkan rekam medis milik DLL, tensi darah korban mencapai 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter (mg/dl).

"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya, Selasa (18/11/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

Meski polisi menduga kematian Levi karena sakit, sejumlah fakta di lokasi kejadian dinilai tidak sesuai dengan dugaan tersebut.

Menurut Tiwi, tubuh Levi  menunjukkan kondisi tidak wajar, yakni ada darah keluar dari hidung dan mulut, serta bercak darah di bagian intim.

Selain itu, wajah korban juga disebut terlihat berbeda drastis dalam foto yang diterima keluarga.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved