Berita Pekanbaru
Operasional LPS di Pekanbaru Harus dalam Pengawasan Tim Pengawas
Walikota Pekanbaru sedang mengatur kebijakan terkait kondisi yang ada di wilayah operasional LPS.
Penulis: Fernando | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aktivitas operasional armada angkutan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) harus dalam pantauan tim pengawasan.
Mereka jangan sampai beroperasi tanpa pengawasan di lapangan.
"Segala sesuatu dalam pengangkutan sampah harus diawasi oleh pemko, kalau tidak diatur bagaimana nanti," tegas Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (15/9/2025)
Agung mengaku sedang mengatur kebijakan terkait kondisi yang ada di wilayah operasional LPS.
Ia menilai dengan keberadaan armada LPS tentu pengangkutan lebih rutin.
Mereka harus mengangkut sampah di titik tumpukan yang ada.
Masyarakat pun harus membuang sampah di lokasi yang sudah ditetapkan.
"Sampah ini jadi persoalan yang cukup kompleks, complicated sekali. Masyarakat bisa ikut membantu dalam menuntaskan persoalan sampah ini," ujarnya.
Satu armada angkutan sampah semestinya bisa mengangkut sampah dari 1.200 kepala keluarga atau KK.
Tapi ada juga armada yang cuma bisa mengangkut sampah di 400 KK saja.
Baca juga: Kinerja LPS Terancam Kendor, Komisi IV DPRD Minta Pemko Pekanbaru Beri Stimulus
"Kita sedang membuat mengatur standar pengangkutan, karena ada yang tidak sampai 1.200 KK di lingkungannya. Karena satu rumah ada yang sampahnya banyak, jadi cuma sanggup 200 KK saja," ulasnya.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan bahwa LPS mesti menyepakati besaran iuran di wilayah kerjanya.
Mereka jangan sampai tidak ada kesepakatan terhadap besaran iuran angkutan sampah.
Agung menyatakan bahwa adanya LPS agar aktivitas pengangkutan sampah lebih tertata. Camat dan lurah pun bisa mengawasi aktivitas penyedia layanan angkutan sampah di kelurahan tersebut.
"Tapi besarannya harus sesuai kesepakatan, jangan sampai ditetapkan sendiri," paparnya.
Keberadaan LPS sangat membantu masyarakat karena tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk iuran sampah.
Mereka cuma membayar Rp 1.000 per hari ketika iuran bulanan yang disepakati sebesar Rp 30.000 per bulan.
(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)
Diduga Kesetrum, Pria di Pekanbaru Tewas Saat Perbaiki Neon Box, Evakuasi Dramatis |
![]() |
---|
Rahmat Bingung Mau Jualan di Lokasi Mana, Satpol PP Pekanbaru Tegaskan Lokasi Sudah Ditetapkan Pemko |
![]() |
---|
Akan Tampil Bertopeng, Suara Biola Bocah Siak Akan Menembus Gaza Lewat Konser Amal di Pekanbaru |
![]() |
---|
Sudah Ikhlas, Keluarga Dua Bocah Tenggelam di Bekas Galian C Pekanbaru Tolak Lakukan Otopsi |
![]() |
---|
2 Bocah Kakak Adik Tewas di Kolam Bekas Galian C, Pemilik Bedeng Batu Bata di Pekanbaru Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.