Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Angin Kencang di Pekanbaru

Waspada Ancaman Cuaca Ekstrem di Kota Pekanbaru, Sembilan KK Terdampak Angin Puting Beliung

Warga harus mewaspadai ancaman cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Pekanbaru.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Foto/BPBD Pekanbaru
PUTING BELIUNG - Warga terdampak angin puting beliung di Kelurahan Rejosari, Kota Pekanbaru, Jumat (21/11/2025). 

Sembako itu berisi sejumlah item di antaranya indomie, minyak goreng, sarden, biskuit, teh celup hingga gula bagi warga terdampak.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Kota Pekanbaru terkait tindak lanjut rehabilitasi rumah yang terdampak bencana angin puting beliung.

Ia menyebut bahwa rumah yang terdampak angin puting beliung mengalami kerusakan ringan.

"Hanya atap rumah berupa seng yang mengalami kerusakan, terhadap nilai kerusakan akan dinilai oleh dinas perkim sebagai dinas teknis," ulasnya.

Sehari Sebelumnya 10 Rumah di Kelurahan Bambu Kuning Rusak Akibat Angin Kencang

Sebelumnya, hujan lebat disertai angin kencang juga terjadi Kamis (20/11/2025) malam yang mengakibatkan 10 rumah di Jalan Sail, Gang Luken, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya.

Warga sama sekali tidak menyangka jika angin kencang itu seperti puting beliung. 

"Kalau hujan lebat dan angin kencang memang kerap terjadi. Namun, baru kali ini anginnya begitu kuat hingga membongkar atap rumah warga", ungkap Ketua RT 03, RW 05, Irwan Johari kepada Tribunpekanbaru.com Jumat (21/11/2025)

Menurut Irwan, kejadian yang diperkirakan mulai pukul 20.30 WIB tersebut berlangsung sekitar 30 menit.

Angin kencang seperti melintas dan menyapu atap rumah warga.

"Atap terbang. Termasuk rumah saya. Ada dua atap yang terbongkar oleh angin," beber Irwan.

Agus warga yang sudah berdomisili sejak tahun 1985 ini mengaku syok dengan peristiwa malam tadi.

"Saat itu saya sedang di dalam rumah bersama anak dan istri. Hujan lebat. Tiba-tiba angin kencang dan atap mulai berterbangan," ungkap Agus.

Dalam kondisi itu, ia cemas. Ia berupaya menyelamatkan anak dan istri. Kemudian ia berdoa dan berharap angin cepat berlalu.

"Saya minta semua yang didalam rumah untuk memakai sendal. Saya khawatir ada aliran listrik. Kemudian saya juga larang memegang dinding rumah. Kami bertahan di dalam rumah.

Pantauan Tribunpekanbaru.com di lokasi kejadian, tampak beberapa rumah warga yang atapnya mulai diperbaiki.

Seperti rumah Agus yang menjadi rumah paling parah diterpa angin kencang . 

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang/Budi Rahmat) 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved