Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

WNI Didakwa Bunuh Istri di Hotel Singapura Terancam Hukuman Mati, Jenazah Nurdia Tiba di Pekanbaru

Jenazah Nurdia Rahmah Rery (38), yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh suaminya sendiri Salehuddin (41), akhirnya tiba di Pekanbaru.

Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
PETI JENAZAH - Proses kedatangan peti jenazah Nurdia Rahmah Rery (38) di Terminal Kargo Bandara SSK II Pekanbaru, Senin (27/10/2025) 

Jenazah diangkut dengan maskapai Garuda Indonesia setelah menempuh perjalanan udara dari Jakarta. Sehari sebelumnya, jenazah diterbangkan dari Singapura.

Pantauan Tribun di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, tampak keluarga dan kerabat korban menyambut kedatangan peti jenazah.

Namun, pihak keluarga melarang wartawan untuk mengambil video proses kedatangan tersebut.

“Jangan rekam-rekam, hargai privasi keluarga,” kata seorang lelaki berpeci hitam kepada wartawan.

Karena itu, proses kedatangan jenazah hanya dapat disaksikan awak media dari kejauhan.

Terlihat ambulans bertuliskan RS Mata PBEC mendekat ke gerbang terminal kargo.

Keluarga dan kerabat mengelilingi bagian pintu belakang ambulans untuk menutupi peti jenazah dari sorotan kamera.

Proses pemindahan peti berlangsung cepat. Jenazah langsung dimasukkan ke dalam ambulans yang kemudian meninggalkan terminal menuju rumah duka.

Tak ada keterangan resmi yang diberikan keluarga atau kerabat terkait kedatangan jenazah.

Di area terminal kargo juga tampak sebuah karangan bunga tanda duka cita bertuliskan:

“Turut Berduka Cita atas meninggalnya Nurdia Rahmah Rery, S.Farm, Apt, dari Balai POM Batam.”
Eri, Humas Bandara SSK II Pekanbaru, mengatakan bahwa jenazah tiba sekitar pukul 09.30 WIB.

“(Menggunakan pesawat) Garuda. Dari Jakarta ke Pekanbaru. Dari Singapuranya kemarin sampai,”
ujarnya.
 
Latar Belakang Kasus

Menurut informasi yang dihimpun, pembunuhan terhadap Nurdia Rahmah Rery terjadi pada 24 Oktober 2025 dini hari di salah satu kamar hotel di kawasan China Square, South Bridge Road, Singapura.

Setelah peristiwa tersebut, Salehuddin kabarnya menyerahkan diri ke aparat kepolisian Singapura.

Ia kini tengah menjalani proses peradilan di negara tersebut.

Hingga saat ini, motif pembunuhan belum terungkap.

Informasi lain menyebut, Nurdia merupakan seorang apoteker yang pernah bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam.

(TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda/Kompas.com/Albertus Adit)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved