Cuaca Riau Panas Terik
BPBD Cek Lokasi Hotspot Muncul Akibat Panas Terik, 133,5 Hektar Lahan Terbakar di Pelalawan 2025
Titik panas terdeteksi mulai Rabu (29/10/2025) lalu satu hotspot. Kemudian dua hotspot terpantau hari ini, Kamis (30/10/2025).
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Hotspot atau titik panas mulai muncul di wilayah Kabupaten Pelalawan Riau akibat kemarau terik yang berlangsung dua pekan terakhir.
Titik panas terdeteksi mulai Rabu (29/10/2025) lalu satu hotspot. Kemudian dua hotspot terpantau hari ini, Kamis (30/10/2025).
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama rayon kecamatan tengah melakukan pengecekkan ke lokasi titik panas sesuai dengan titik koordinat yang diterima.
"Sampai siang ini masih aman, belum ada titik api muncul. Kita mulai waspada lagi, karena hotspot mulai bermunculan lagi," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (30/10/2025).
Ia mengungkapkan, titik api yang menyebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) belum terpantau berdasarkan hasil patroli udara yang dilakukan Satgas Udara BNPB yang berpusat di Kota Pekanbaru.
Hampir setiap hari patroli udara melewati wilayah Pelalawan dan sejauh ini masih nihil firespot.
Selain itu, tim gabungan rayon setiap kecamatan diminta aktif melaporkan pantauan titik api di wilayah masing-masing.
Namun hingga saat ini belum ada laporan kasus Karhutla, khususnya di daerah yang rentan terbakar.
Baca juga: Cuaca Panas Pekanbaru Capai 35 Derajat Celsius, BMKG: Terik Masih Bertahan 3–5 Hari ke Depan
"Kalau kemarau seperti ini biasanya muncul di Teluk Meranti, Kuala Kampar, Ukui, maupun Langgam dan Pangkalan Kerinci. Sampai sekarang masih clear," ujar Zulfan.
Dari data yang dimiliki BPBD Pelalawan, tercatat 133,5 hektar lahan hangus terbakar sepanjang 2025 periode Januari sampai September.
Sebagian besar lahan yang gosong merupakan lahan gambut yang kedalamannya beragam dan proses pemadamannya harus intensif.
Kasus Karhutla mulai terjadi Bulan Februari setelah banjir besar melanda Pelalawan. Seluas 11,5 hektar habis dilahap api di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kuala Kampar.
Kemudian periode Mei dan Juni masing-masing 5 hektar yang tersebar di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Angka tertinggi pada Juli lalu mencapai 70 hektar lahan gambut gosong di Kecamatan Pangkalan Kuras, Teluk Meranti, dan Kuala Kampar.
Kejadian Karhutla berlanjut di Bulan Agustus mencapai 35 hektar yang terbakar di Teluk Meranti, Pangkalan Kuras, Pelalawan, dan Langgam.
| Cuaca Panas Ekstrem, 1 Titik Api Muncul di Kuansing |   | 
|---|
| Cuaca Panas Pekanbaru Capai 35 Derajat Celsius, BMKG: Terik Masih Bertahan 3–5 Hari ke Depan |   | 
|---|
| Cuaca Panas Terik di Riau Sampai Kapan? Ini Penjelasan BMKG Pekanbaru |   | 
|---|
| Waspadai Dampak Cuaca Panas Ekstrem, Begini Cara Menjaga Kesehatan Tubuh |   | 
|---|
| Panas Terik Matahari, Kasus Karhutla Bertambah Tiap Hari di Kampar |   | 
|---|
 
												
 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.