Orangtua Murid Geruduk Sekolah di Kampar
Polisi dan Kades Tenangkan Aksi Orangtua SD di Kampar, Terungkap Banyak Pungutan dan Nepotisme
Kepolisian Sektor Tambang turun ke lokasi menenangkan aksi spontan orangtua murid SD Negeri 021 Tarai Bangun Kecamatan Tambang
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
Ringkasan Berita:
- Orangtua Murid melakukan aksi dengan menggeruduk SD Negeri 021 Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kampar.
- Aksi dipicu seorang guru yang membanting beberapa nasi kotak pada peringatan Hari Pahlawan.
- Video aksi yang dilakukan guru tersebut viral di sejumlah media sosial.
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kepolisian Sektor Tambang turun ke lokasi menenangkan aksi spontan orangtua murid SD Negeri 021 Tarai Bangun Kecamatan Tambang, Rabu (12/11/2025).
Aksi itu dipicu aksi seorang guru membanting beberapa nasi kotak pada Peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025). Rekaman video aksi guru pria itu kemudian viral.
Kepala Polsek Tambang, AKP. Aulia Rahman dan Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar turun menenangkan aksi unjuk rasa itu. Ia menyatakan aksi berjalan damai tanpa rusuh.
Aksi itu berakhir dengan pertemuan untuk memfasilitasi tuntutan seratusan massa. Massa diberi kesempatan menyampaikan aspirasi mereka.
Pertemuan itu dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar. Selain itu ada Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar. Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Dasar Kecamatan Tambang, Abdul Hamid juga hadir.
Orangtua murid awalnya mengungkap perbuatan tidak terpuji oknum guru bernama Oyon. Mereka juga memprotes guru lain bernama Rezeki yang membantu Oyon.
Belakangan terungkap nasi kotak itu bantuan dari Disdikpora. Bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan.
Sampaikan Sejumlah Tuntutan
Setelah itu, massa menghujani pertemuan dengan berbagai tuntutan. Di samping tuntutan agar Kepala SDN 021 Tarai Bangun, Aspinawati Harahap dicopot.
Pertemuan itu mengungkap bermacam pungutan di sekolah. Antara lain iuran tanah timbun Rp50 ribu per orangtua.
Ada juga iuran penghijauan sekolah Rp35 ribu per anak. Selain itu potongan terhadap penerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp50 ribu.
Orangtua murid juga mengungkap adanya pungutan membeli buku Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Berikutnya pembayaran uang masuk sekolah tidak transparan karena tanpa bukti kuitansi. Nominal uang masuk sekolah antara murid juga berbeda.
Tak hanya itu. Massa bahkan mengungkap praktik nepotisme. Suami dan anak kepsek yang juga guru di sekolah itu kerap absen mengajar.
Keluhan orangtua murid pun sampai ke perilaku guru ke murid yang sering kasar dan arogan. Bahkan terkadang dengan kata-kata kotor.
Massa kemudian mengungkap ijazah murid yang tamat tahun 2025 belum dibagikan. Mereka meminta komite sekolah dirombak.
Kapolsek Aulia mencatat ada sebanyak 14 tuntutan untuk ditindaklanjuti Disdikpora. "Tuntutan wali murid akan ditindaklanjuti oleh dinas pendidikan," katanya.
Disdikpora memenuhi tuntutan orangtua murid untuk menonaktifkan Kepsek Aspinawati. Digantikan sementara oleh Abdul Hamid sebagai Pelaksana Harian (Plh.) Kepsek.
Orangtua Geruduk Sekolah
Sebelumnya, Aksi seorang guru SD Negeri Tarai Bangun Kecamatan Tambang membanting nasi kotak yang viral, berbuntut panjang.
Orangtua murid menggeruduk sekolah itu, Rabu (12/11/2025) meluapkan kekesalannya dengan menggelar aksi di sekolah.
Pekarangan sekolah dipenuhi orangtua bersama anak-anak mereka. Hari yang mestinya proses belajar mengajar dilaksanakan, berhenti karena aksi itu.
Mereka juga membuat tuntutan di kain putih yang berisi tulisan dicat semprot merah.
"Copot kepsek SDN 021," demikian isi tulisan di kain yang diikatkan pada pagar sekolah.
Pengunjuk rasa juga meneriaki kepemimpinan kepala sekolah.
Mereka menuding marak praktik korupsi di sekolah itu.
Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar datang menemui pengunjuk rasa berusaha menenangkan massa.
"Ini apa yang terjadi. Silakan berbicara apa yang mau disampaikan supaya kami memahami apa yang terjadi," katanya.
Massa menjawab aksi itu dipicu oknum guru membanting nasi kotak. Mereka kesal perbuatan tersebut dilakukan di depan murid.
Viral di Media Sosial
Seorang pria diduga guru mengambil beberapa kotak transparan berisi makanan dari dalam sebuah ruangan.
Kotak itu berisi nasi, lauk, dan sayur yang siap dimakan.
Pria paruh baya berseragam dinas harian awalnya cekcok dengan guru yang juga berseragam. Ia kemudian emosi, lalu membanting kotak-kotak itu ke lantai.
Viral Guru Membanting Nasi Kotak di Depan Murid SD Sampai Berserakan di Lantai, diduga terjadi di Kampar (Tangkapan Layar)
Kejadian itu disaksikan sejumlah guru dan murid berpakaian seragam putih merah yang berkerumun di depan pintu ruangan. Akibatnya isi dalam kotak-kotak itu berserakan di lantai.
"Nanti nggak cukup nasi," bentak pria berpeci hitam itu di depan kerumuman seperti video yang dilihat Selasa (11/11/2025).
Seorang pria berpakaian Melayu warna biru mengeluarkan beberapa plastik kresek berisi nasi kotak.
"Ambil! Ambil! Ambil!," ucap suara seorang pria.
"Jangan gitu lah, pak. Ayolah kita bagikan baik-baik," ucap seorang guru wanita yang mencoba menegur.
Sementara murid-murid hanya terdiam melihat kejadian itu.
Guru wanita berseragam dinas yang lain mengambil plastik-plastik itu.
Guru hendak membagikan makanan, lalu mengajak murid-murid mereka masuk kelas.
Video itu beredar luas di media sosial sejak Senin (10/11/2025). Antara lain di platform Facebook dan Instagram.
Pengunggah video berdurasi 1 menit 51 detik itu, akun Facebook bernama Nay Azalea.
Pengunggah menyebut kejadian dalam video berada di SD Negeri 021 Tarai Bangun.
"Guru SDN 021 Tarai Bangun berani campakan nasi," tulis pemilik akun bersama unggahan di berandanya.
Di sekitar makanan yang berserakan itu, tampak beberapa kotak stainless mirip ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kotak-kotak yang tersusun bertindih itu menumpuk di depan ruangan.
Belum diketahui secara pasti penyebab keriuhan itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, cekcok itu diduga karena rebutan nasi.
Di kolom komentar, pengunggah menyebut nasi kotak itu dari dinas.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
| Pengakuan Suami yang Diusir Istri dan Anaknya dari Rumah, Gegara Pilih Merawat Ibunya |
|
|---|
| Rismon Sianipar Balik Tantang Polri: Siap Gugat Rp126 Triliun Kalau Tak Terbukti Bersalah |
|
|---|
| Ada Titik Api di Bukit Barisan, BPBD Rohul Koordinasi dengan BPBD Provinsi |
|
|---|
| Pengakuan Pelajar di Rejang Lebong Hilangkan Nyawa Teman Sendiri: Saya Gak Niat Membunuh |
|
|---|
| Selama Seminggu, Inilah Makanan dan Teman Tidur Bilqis di Perkampungan Adat Jambi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/demo-di-SD-Negeri-Tarai-Bangun-Kecamatan-Tambang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.