Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Taman Budaya Riau Dapat Bantuan DAK dari Kemenbud, Ka UPT Leni: Sangat Bermanfaat

DAK non fisik dari kementrian kebudayaan tersebut akan dimanfaatkan untuk peningkatan sarana dan prasarana.

|
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat
Kepala UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Provisi Riau Tengku Leni Rahayu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala UPT  Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Provisi Riau, Tengku Leni Rahayu S.Sos sedikit bernafas lega atas  Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik tahun 2026.

Bantuan ini untuk meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola Taman Budaya . Leni  mengatakan bahwa bantuan yang diterima pihaknya sangat besar manfaatnya.

"Dengan masih disalurkan dana DAK non fisik ini sangat besar manfaat bagi UPT Taman budaya Riau. Di mana kondisi keuangan kita yang ada efisiensi," ungkap Leni kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (20/11/2025).

Lebih jauh ia mengatakan, bantuan ini nantinya akan dimanfaatkan peningkatan sarana prasarana maupun kegiatan-kegiatan lain nya sesuai juknis.

"Sesuai juknis DAK hanya bisa digunakan untuk program publik dan pemeliharaan sarana dan prasarana," ungkap Leni.

Tentu saja besar harapannya bantuan ini nantinya akan memberikan pengaruh yang positif untuk museum Sang Nila Utama.

Baca juga: Serunya Belajar dan Lomba Edukatif di Museum Sang Nila Utama : Bilqis Senang jadi Konservator

Sebelumnya, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola museum lewat program Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik tahun 2026.

DAK Non-Fisik 2026 direncanakan sebesar Rp150 miliar, yang akan dialokasikan kepada 111 museum dan 29 taman budaya di berbagai daerah.

Fokusnya adalah pada program-program non-infrastruktur, seperti peningkatan kapasitas SDM, penguatan konten pameran, serta pelibatan komunitas budaya lokal.

Gelar Berbagai Kegiatan

Beberapa kegiatan telah dilaksanakan di Taman budaya pada tanggal 12 -13 November 2025 lalu.

Dua kegiatan tersebut yakni lomba edukatif museum untuk siswa SMP dan belajar bersama museum dengan siswa SMA.

Leni mengungkapkan, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai usaha edukasi dan promosi agar masyarakat berkunjung ke museum.

Menurutnya, kegiatan mulai dari pameran temporer, lomba edukatif dan juga belajar dengan museum ini sejalan dengan program kementerian kebudayaan 

"Inilah yang kemudian kami manfaatkan sebagai ruang untuk lebih memperkenalkan museum pada masyarakat, " ungkap Leni.

Ia menambahkan, beberapa permainan yang melibatkan siswa SMP dan SMA tidak hanya sekedar bermain saja. Namun, juga ada penyampaian secara tak langsung pada kebudayaan Melayu Riau.

" Pada permainan anak menumbuk beras, tentu jadi ajang untuk memperkenalkannya. Alat-alatbtradisional yang mereka manfaatkan itu," ungkap Leni.

Sementara itu, dari lokasi kegiatan, tampak siswa-siswi yang mengikuti edukasi terlihat antusias. Bagi siswa tingkat Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dilibatkan pada kegiatan belajar bersama museum. 

Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan cara menghilangkan korosi pada uang logam. Memanfaatkan buah nenas yang sudah diparut, siswa diperlihatkan bagaimana korosi bisa diminimalisir.

( Tribunpekanbaru.com / Budi Rahmat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved