Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nicolas Nombok Biaya Operasional, Terjebak 27 Jam di Pelabuhan RoRo Bengkalis

Nicolas, supir angkutan buah asal Duri terjebak antrean di Pelabuhan RoRo Bengkalis selama 27 jam.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir
Nicolas Supir Angkutan Buah asal Duri terjebak diantrean Pelabuhan RoRo Bengkalis selama 27 jam. 


Terjebak antrean padat pelabuhan RoRo Bengkalis juga di rasakan Riyadi warga Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Meskipun hanya menggunakan sepeda motor dirinya sudah terkurung hampir lima jam lebih di pelabuhan Bengkalis, dan belum tau kepastian kapan menyeberang.


Pria yang akrab di sapa Kuri ini mengaku datang ke Bengkalis bersama istri dan anaknya menggunakan sepeda motor dengan merk honda supra lama. Niatnya untuk berkunjung ke rumah orangtua tetangganya di Bunga Raya.


"Jadi ada tetangga kami di Bunga Raya itu pulang ke Bengkalis, sekarang dalam keadaan sakit kakinya patah makanya kami jenguk sekalian jalan ke Pantai Selat Baru," ungkapnya.


Tidak terbesit di bayangannya akan menunggu antrean selama ini di pelabuhan RoRo Bengkalis. Pasalnya dirinya juga hampir tidak pernah ke Bengkalis dan tidak tahu kalau kondisi antrean separah ini.


"Mana kita tahu kalau antre seperti ini jadinya. Karena kami pernah ke Bengkalis dulu tapi normal saja bisa balik hari, eh ternyata hari ini lain pulak," ceritanya.


Kuri harus berbesar hati, menikmati antrean RoRo yang padat dan lambat ini. "Terpaksa mau tidak mau nunggu, satu kali trip sekitar dua jam setengah, ini sudah petang, bisa jadi malam kami baru nyeberang," ungkapnya. 


Kuri berangkat dari Bunga Raya sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi, karena membawa anak dan istri dirinya berjalan santai, sampai pelabuhan RoRo Sungai Pakning jam delapan pagi kurang.


"Tadi dari Pakning motor tidak ramai, pas sampai kebetulan kapal baru muat dan kami langsung masuk," terangnya.


Seakan petaka terjadi saat pulang, Kuri masuk pelabuhan menjelang siang, dengan kondisi antrean roda dua sudah ramai dan padat.


"Kami tunggulah, namun tidak juga nyeberang nyeberang. Setelah bercerita dengan beberapa pengendara lainnya ternyata RoRo hanya satu saja makannya lambat," ungkapnya.


Hingga sore menjelang pukul 17.00 WIB kendaraanya tak juga beranjak dari pelabuhan. Kuri pun sudah mondar mandir pelabuhan menghilangkan suntuknya.


"Ini baru duduk dekat musola, tadi jalan sana kemari, karena tidak tahu juga apa yang di buat," terangnya.


Menurut dia, dari beberapa orang yang satu jalur dengan antrean sepeda motornya, di perkirakan pihaknya baru menyeberang selepas magrib nanti. Dengan kondisi seperti ini baru sampai Pakning mendekati jam sembilan malam. 


"Jam sembilan malam sudah gelap itu, tapi mau tidak mau kami nanti tetap tempuh sampai ke Bunga Raya," katanya.


Kuri mengaku harus memaksakan tetap berjalan malam, karena anak yang di bawanya harus tetap sekolah besok. Selain itu juga menghemat biaya kalau harus menginap di Sungai Pakning.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved