Waspada Bencana Hidrometeorologi
Hotspot Nihil dan Curah Hujan Tinggi, BPBD Pelalawan Sarankan Cara Ini ke Warga Cegah Banjir
Curah hujan di Kabupaten Pelalawan Riau mulai meningkat dalam satu pekan terakhir.
Genangan air di wilayah Kota Pangkalan Kerinci masih menjadi momok bagi masyarakat dan belum bisa dituntaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.
"Kita sarankan masyarakat membersihkan selokan maupun parit yang ada di sekitar lingkungan. Agar tidak terjadi genangan air ketika hujan lebat," ujarnya.
Air hujan selalu menggenangi beberapa titik jalan, pemukiman, serta perumahan masyarakat yang diakibatkan parit dan drainase yang yang tersumbat.
Kodisi ini selalu dikeluhkan masyarakat Pangkalan Kerinci, khususnya yang sering terdampak genangan air setiap hujan lebat.
Masyarakat harus ikut berpatisipasi mengantisipasi genangan air dengan gotong royong rutin membersihkan seluruh saluran air yang tersumbat.
Instruksi Mendagri
Bencana hidrometeorologi adalah ancaman nyata di Indonesia.
Mengingat, letak geografis dan iklim tropis yang membuat wilayah ini rawan hujan ekstrem maupun kekeringan.
Sebagai informasi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian telah menginstruksikan seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia untuk segera meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Instruksi itu dikeluarkan setelah presiden memerintahkan seluruh otoritas terkait untuk mewaspadai bencana tersebut pada Senin (17/11/2025) lalu.
Presiden menyebutkan, berdasarkan laporan BMKG per 13 November 2025 mengenai adanya aktivitas gelombang atmosfer dan sirkulasi siklonik yang berpotensi memicu cuaca ekstrem.
Menyikapi perintah itu tersebut, Mendagri langsung mengirimkan Surat Edaran bernomor 300.2.8/9333/SJ ke seluruh kepala daerah.
Dalam SE yang dikirim Selasa (18/11/2025), Tito meminta para kepala daerah mengambil langkah-langkah strategis.
Hal itu di antaranya meminta kepala daerah segera memetakan daerah rawan bencana hidrometeorologi berdasarkan kajian risiko, rencana kontingensi, dan rekayasa cuaca.
Daerah juga diminta mengoptimalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) serta menyiagakan sumber daya perangkat daerah, masyarakat, dan dunia usaha untuk mengantisipasi terjadinya bencana di kawasan yang dinilai rawan.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Hotspot_Nihil_dan_Curah_Hujan_Tinggi_BPBD_Pelalawan_Sarankan_Cara_Ini_ke_Warga_Cegah_Banjir.jpg)