Eksklusif
Pasar Tumpah di Jalan Ilegal, Namun Disperindag Pekanbaru Batasi Sampai Pukul 06.00
Sejauh ini aktivitas tersebut belum ada keluhan dari pengendara dan pihak sekolah yang ada di sekitar pasar tumpah tersebut
"Itu pindahan dari jalan Nangka. Karena tidak bisa semuanya di tampung di terminal AKAP," ujarnya.
Sejauh ini aktivitas tersebut belum ada keluhan dari pengendara dan pihak sekolah yang ada di sekitar pasar tumpah tersebut.
"Setiap pukul 06.30 WIB, petugas kita sudah turun ke sana untuk memastikan tidak ada lagi akifitas bongkar muat disana," kata Irba.
Sementara saat disinggung terkait adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum tertentu kepada pedagang yang melakukan akifitas bongkar muat sayuran dan buah-buahan di pasar tumpah, Irba menegaskan bahwa pungutan tersebut tidak dibenarkan. Ia katakan, Pemko Pekanbaru tidak pernah menarik retribusi dari aktifitas bongkar muat tersebut.
"Tidak boleh dipungut, itu diluar kewenangan kita. Kalau ada yang meminta pungutan itu sudah termasuk pungli. Kami minta kawan-kawan dari penegak hukum bisa masuk ke sana," ujarnya.
Namun untuk diterminal AKAP, kata Irba, memang ada pungutan. Namun pungutan tersebut dilakukan oleh persatuan pedagang dan besarannya diputuskan secara bersama-sama.
"Kalau dari Pemko kita tidak ada meminta pungutan," kata dia.
Soal pasokan sayuran, cabai dan buah-buahan di Pekanbaru, Irba membenarkan sebagian besar masuk dari luar Pekanbaru, bahkan Riau. Pasokan cabai dan holtikultura berasal dari tiga pintu masuk. Yakni dari pintu lintas barat, lintas utara dan lintas timur. Untuk pintu barat dipasok dari Payakumbuh, Bukittinggi, Solok dan Pandang Panjang di Sumatra Barat. Kemudian untuk pintu lintas utara di pasok dari Padang
Sidempuan, Berastagi dan wilayah lain di Sumatra Utara. Sedangan dari pintu timur dipasok dari Palembang, Kerinci, Jambi dan Jawa.
"Dalam satu hari kita mendapatkan pasokan cabai lebih kurang 50 ton. Sedangkan untuk holtikultura, seperti kol, kentang, wortel, timun dan sayuran dalam satu hari pasokan yang masuk berkisar 10 sampai 15 ton," bebernya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/dri/ale/smg)
Bagaimanakah usaha Pemko Pekanbaru untuk mengatasi pedagang yang menggelar dagangan di bahu dan trotoar jalan di Pekanbaru? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru Edisi HARI INI.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/komdisi-bongkar-muat-di-depan-pasar-pagi-arengka_20171012_091335.jpg)